Menguak Profil Julian Assange, Pria yang Diburu Amerika & Inggris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ekuador, IDN Times - Pendiri Wikileaks yang mendunia yaitu Julian Assange, pada Kamis (11/01/2018) lalu, melakukan tindakan yang tidak terduga. Ia diasumsikan memiliki sebuah paspor yang diberikan oleh Ekuador.
Seperti yang dilansir dari Bloomberg, Julian Assange secara resmi melalui akun Twitternya mengirim sebuah posting berisi ia yang mengenakan baju tim nasional Ekuador. Hal ini menambah bukti bahwa 'spekulasi' Julian Assange telah memiliki paspor resmi khusus dari Ekuador adalah hal yang sebenarnya.
1. Sudah ada paspor, tetapi masih 'terisolasi'
Julian Assange merasa kecewa dengan pemerintah Inggris karena telah menolak status diplomatik dirinya, seperti diberitakan oleh DailyMail.uk. Sebelumnya, kedutaan besar Ekuador sudah meminta kepada pemerintah Inggris agar Julian Assange mendapatkan status diplomatik, sehingga dapat menjamin keselamatan dirinya.
Walaupun begitu, pemerintah Inggris tetap menolak permintaan tersebut. Hal ini disebabkan, menurut mereka Julian Assange harus diekstradisi kembali ke Swedia. Karena hal inilah ia harus dibawa ke meja pengadilan secepatnya tanpa adanya kompromi.
"Tidak ada solusi yang dapat dicapai tanpa kerjasama internasional dan kooperasi bersama Inggris, yang dimana mereka memiliki sebuah keingininan untuk menemukan jalan keluar.", ujar Maria Fernanda Espinosa, Menteri Luar Negeri Ekuador.
2. "1729926483" Kode misterius Julian Assange
Editor’s picks
Dilansir dari Bloomberg dan DailyMail.uk, kode nomor "1729926483" merupakan bukti nomor paspor Julian Assange yang telah lama diasumsikan sejak 21 Desember 2017 lalu. Memang akhirnya terbukti bahwa munculnya kode tersebut dalam penggunaan nomor paspor untuk warga negara Ekuador, merupakan hasil dari kinerja pemerintah Ekuador sendiri.
Ternyata sudah banyak yang lama memperkirakan bahwa hal ini adalah upaya Ekuador untuk membebaskan Julian dari cengkeraman cakar Inggris, yang terus menunggu di depan pintu kedutaan mereka di London.
3. Pejuang kebenaran yang 'buta', tetapi ingin dimusnahkan berbagai pihak di dunia
Mungkin itu adalah julukan yang tepat untuk Julian Assange yang telah lama bersama timnya di Wikileaks untuk memperjuangkan kebenaran di dunia. Mereka sadar bahwa jika melakukan tindakan ini, akan membawa mereka menuju peti mati lebih cepat dari siapapun di dunia ini.
Baik Amerika Serikat, Inggris, dan berbagai pemerintahan di dunia mencoba untuk menangkap Julian atas tindakan 'pembocoran' yang ia lakukan di Wikileaks. Walaupun begitu, ia mendapat banyak dukungan dari berbagai lapis masyarakat di dunia, karena telah memperjuangkan 'kebenaran yang buta' di dunia ini.
Sejak tahun 2012, Julian Assange yang mendapatkan suaka di kedutaan besar Ekuador di London selalu berusaha menemukan setiap kebenaran yang tersembunyi di dunia ini. Ia berjanji akan tetap terus mencari bukti-bukti yang tersebar luas di dunia tanpa memandang perbandingan atau perbedaan apapun.
4. Inggris yang menghabiskan 12.592.038 Euro hanya untuk mengepung Julian Assange
Berdasarkan berita yang dilansir oleh Sputnik International, Pemerintah Inggris telah menghabiskan sekitar 12.592.038 Euro (Rp 20 miliar) hanya untuk mengepung Julian Assange, yang bisa dikatakan tidak akan keluar begitu saja dari kedutaan besar Ekuador di London, Inggris.
Banyak aktivitis Inggris yang mengecam tindakan pemerintah Inggris yang terlalu 'paranoid' terhadap kemampuan Julian Assange untuk melarikan diri dari Inggris. Sesuai dengan informasi, jika uang tersebut dialihkan untuk keperluan publik/ masyarakat, maka Inggris dapat memberi makan 10 juta rakyat miskin mereka, mengirim sekitar 22.000 anak untuk bersekolah tiap tahunnya, membayar gaji 578 guru, dan lainnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.