Taiwan Klaim Ancaman Besar Militer China Siap Menerkam

Tidak memerlukan invasi

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Taiwan menegaskan bahwa ancaman serius militer Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terus mengintai.

Pernyataan itu disampaikan Taiwan, Selasa (09/11) setelah Taipei mengeluarkan estimasi terbarunya yang memprediksi skenario terburuk dalam konfrontasinya dengan Tiongkok.

Dikutip dari Reuters, Kemhan Taiwan memastikan jika kemampuan militer Tiongkok saat ini sudah dapat memblokade pelabuhan dan bandara yang dimiliki Taiwan. Kondisi ini nantinya secara lambat akan memaksa Taiwan untuk menyerah tanpa harus menembakkan peluru.

1. Taktik tempur "abu-abu" China lebih dari cukup membuat letih pertahanan Taiwan

Taiwan Klaim Ancaman Besar Militer China Siap MenerkamPesawat pembom jarak jauh H-6 milik AU Republik Rakyat Tiongkok. twitter.com/MoNDefense

Kegiatan infiltrasi udara maupun laut yang dilakukan Angkatan Bersenjata Tiongkok atas Taiwan dicap sebagai taktik tempur "abu-abu". Melansir Reuters, taktik tempur abu-abu berarti kegiatan operasi tempur yang ditujukan untuk memperlemah sumber daya pertahanan Taiwan oleh Tiongkok tanpa harus saling tembak menembak. 

Hal itu dibuktikan dengan adanya 554 laporan pelanggaran zona pertahanan udara Taiwan oleh pesawat-pesawat militer Tiongkok dari September 2020 hingga Agustus 2021. Walaupun belum pernah terjadi insiden militer, namun menurut perhitungan para ahli maka itu sudah lebih dari cukup untuk membuat sumber daya pertahanan Taiwan dikuras habis-habisan, secara khusus cadangan minyak.

Di sisi lain, Taipei juga mengakui taktik tersebut digunakan Beijing guna mengintimidasi masyarakat Taiwan agar mendesak pemerintahan mereka untuk tunduk terhadap saudara raksasanya. 

2. Militer Taiwan akan fokus dalam antisipasi invasi laut 

Taiwan Klaim Ancaman Besar Militer China Siap MenerkamRudal balistik dan rudal penjelajah jarak jauh milik Angkatan Bersenjata Taiwan. twitter.com/Missile_Defense

Sadar kekuatan militernya tidak dapat menghadapi Tiongkok secara langsung, Taiwan akan lebih fokus memperkuat kemampuan pertahanan laut dan serangan jarak jauh.

Menurut laporan resmi Kemhan Taiwan, mereka menyadari bahwa fase transit laut yang akan dilakukan Tiongkok sebelum menginvasi Pulau Taiwan akan membuat militer Tiongkok rentan diserang, seperti yang dilansir dari The Japan Times

Oleh sebab itulah mengapa dalam beberapa waktu ke depan militer Taiwan akan fokus mengelola alutsista dan daya tempurnya secara strategis. Pengadaan alutsista canggih seperti rudal menengah ataupun jarak jauh hingga sistem pertahanan udara akan gencar dilaksanakan guna menjamu kekuatan militer Tiongkok apabila invasi benar-benar terjadi.

Baca Juga: China: Hukuman Seumur Hidup bagi Pendukung Taiwan

3. Infiltrasi udara Taiwan masih terus dilakukan China

Meskipun Presiden Xi Jinping telah tegas menyampaikan Tiongkok akan menyatukan Taiwan secara damai, namun aksi militernya masih berbanding terbalik. Sebagai salah satu kekuatan militer terkuat di Kawasan Asia Pasifik sebenarnya militer Tiongkok jauh lebih kuat dibandingkan dengan Taiwan secara kuantitas. 

Keuntungan dalam hal kuantitas inilah yang membuat Tiongkok berani terus melanggar ruang udara Taiwan menggunakan pesawat jet tempur atau pembom strategisnya. Dilaporkan Reuters, setidaknya pada Selasa (09/11) militer Taiwan melaporkan terdapat enam pesawat AU Tiongkok yang menerobos masuk zona pertahanan udaranya.

Bahkan pada Oktober 2021, selama empat hari berturut-turut Taiwan mencatat terjadi pelanggaran oleh 148 pesawat militer Tiongkok. Di mana kondisi tersebut dicap sebagai eskalasi paling serius Taiwan-Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir. 

Baca Juga: China Diduga Buat Tiruan Kapal Induk AS

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya