Singa-Singa Timur Tengah: Adu Kuat Kekuatan Militer Iran-Israel 

Tentunya data tidak berasal dari Global Firepower 

Jakarta, IDN Times - Sejarah panjang permusuhan yang terjadi antara Israel dan Iran diawali pasca-Revolusi Islam Iran pada 1978, yang menumbangkan kekuasaan Dinasti Pahlavi. Jatuhnya rezim Pahlavi membuat Iran berada di bawah naungan tokoh Islam Syi'ah yang menjunjung tinggi sentimen anti-Israel.

Sekarang dengan kepemimpinan baru masing-masing negara usai pemilu maupun transisi pemerintahan, kondisi hubungan kedua negara ini pun kembali menarik ditengok. Naftali Bennett, Perdana Menteri Israel yang baru menggantikan Benjamin Netanyahu dan Ebrahim Raisi yang terpilih menjadi Presiden Iran menggantikan Hassan Rouhani, saling membenci satu sama lain. 

Meskipun kebencian antara Israel dan Iran sangat kuat, itu belum cukup menjadi alasan kedua negara untuk menyatakan perang dan saling bertempur satu sama lain. Meski demikian dunia tertarik membandingkan kekuatan militer dari masing-masing negara ini, berandai-andai apa yang dapat terjadi apabila perang antara Iran-Israel suatu saat nanti meledak.

Berikut adalah penjelasan perbandingan kekuatan militer Iran-Israel berdasarkan The Military Balance 2021 yang dipublikasikan oleh lembaga think tank terkemuka di dunia, International Institutes for Strategic Studies (IISS), dan bukan menggunakan data Global Firepower (GFP) yang sangat diragukan keaslian datanya.

Baca Juga: Ebrahim Raisi Menang Pemilu Iran, Israel Nyatakan Rasa Prihatin

1. Jumlah personel

Singa-Singa Timur Tengah: Adu Kuat Kekuatan Militer Iran-Israel Prajurit Iran di atas salah satu kapal perangnya IRINS Makran. twitter.com/Iran_Military

Jika membandingkan jumlah personel, militer Israel dan Iran sangatlah tidak sebanding, bagaikan David vs Goliath. Ada perbedaan signifikan atas jumlah warga negara, geografis, dan doktrin militer yang digunakan.

Dikutip dari The Military Balance 2021, total personel militer Iran berjumlah sekitar 610 ribu prajurit. Itu terdiri atas 350 ribu prajurit AD, 18 ribu prajurit AL, 37 ribu prajurit AU, 15 ribu prajurit antiudara, dan 190 ribu prajurit Korps Garda Revolusioner Islam Iran.

Militer Iran juga diperkuat dengan kekuatan paramiliter yang berjumlah 40 ribu prajurit. Kekuatan itu pun disokong oleh 350 ribu prajurit cadangan apabila diperlukan. Dengan jumlah personel yang besar, Iran memegang posisi pertama sebagai negara dengan prajurit terbanyak di Timur Tengah. 

Menengok Israel, tentu jumlahnya sangat jauh berbeda. Mengutip The Military Balance 2021, Israel memiliki personel militer sebesar 169.500 prajurit yang terdiri dari 126 ribu prajurit AD, 9.500 prajurit AL, dan 34 ribu prajurit AU. Militer Israel juga mendapat dukungan kekuatan paramiliter sebesar 8 ribu personel.

Walaupun jumlah personel AD Israel terlihat cukup besar, AD Israel sendiri sebenarnya hanya memiliki 26 ribu prajurit profesional, sedangkan 100 ribu lainnya merupakan prajurit wajib militer yang mereka rotasi setiap dua hingga tiga tahun sekali.  Pemerintah Israel juga sudah mengalokasikan lebih dari 400 ribu prajurit cadangan apabila perlu dimobiliasi dalam keadaan darurat untuk mendukung kekuatan utama militernya. 

2. Alutsista darat

Singa-Singa Timur Tengah: Adu Kuat Kekuatan Militer Iran-Israel Tank Mervaka IV milik Israel di Perbatasan Israel-Gaza. twitter.com/tameryazar

Perbandingan alutsista Iran dan Israel tentunya dapat terlihat jelas dari teknologi yang mereka gunakan. Ketika Israel yang sudah mengandalkan banyak teknologi modern pasca-2000, Iran masih mewarisi banyak teknologi tempur dari Perang Dingin.

Dikutip dari The Military Balance 2021, alutsista darat Israel dipenuhi berbagai jenis peralatan seperti berikut: (tidak semua ditampilkan)

  • Main Battle Tank (MBT) yang terdiri dari 160 Merkava MkIII, 330 Merkava MkIV, dan 570 Merkava MkII
  • 1.330 Armored Personal Carrier (APC) 
  • 250 artileri bergerak 155mm M109A5
  • 171 artileri derek 155mm  yang terdiri dari model M-46 modifikasi, M-68/M-71, dan 81 M-839P/M-845P
  • 30 peluncur roket 227mm M270 MLRS
  • 24 rudal balistik jarak jauh berkemampuan nuklir Jericho
  • 7 rudal balistik jarak pendek Lance
  • Sistem pertahanan udara jarak jauh Patriot PAC-2
  • Sistem pertahanan udara jarak menengah David Sling
  • 40 sistem pertahan udara jarak pendek Iron Dome

Sedangkan alutsista darat Iran berdasarkan The Military Balance 2021, antara lain: (tidak semua ditampilkan)

  • Main Battle Tank (MBT) yang terdiri dari 480 T-72S, 150 M60A1, 75 T-62, 100
    Chieftain Mk3/Mk5, 540 T-54/T-55/Type-59/Safir-74, dan 168 M47/M48
  • 610 Infantry Fighting Vehicle (IFV) 
  • 640 Armored Personel Carrier (APC)
  • 60 artileri bergerak 122mm 2S1 Gvozdika
  • 150 artileri bergerak 155mm M109A1
  • 130 artileri derek 155mm M101A1
  • 540 artileri derek D-30
  • 700 peluncur roket 107mm Type-63
  • 30 rudal balistik jarak pendek CH-SS-8
  • 50 helikopter serang AH-1J Cobra
  • Pesawat nirawak Medium Mohajer 6, Medium Ababil 2, Ababil 3, Mohajer 3, Mohajer 4, dan Light Mohajer 2

Baca Juga: Iran Tuduh Israel Sabotase Fasilitas Nuklir Natanz

3. Alutsista udara

Singa-Singa Timur Tengah: Adu Kuat Kekuatan Militer Iran-Israel Jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Israel. twitter.com/IDF

Pertempuran modern di darat maupun di laut hanya bisa dimenangkan ketika wilayah udara berhasil dikuasai. Para ahli militer juga meyakini konfrontasi pertama antara Iran dan Israel jika perang terjadi suatu saat nanti akan berpusat di udara. Masing-masing angkatan udara dari kedua negara akan menjadi ujung tombak.

Israel sendiri sudah pernah terlebih dahulu melancarkan serangan udara terhadap Iran, lebih tepatnya pejuang asal Iran yang berada di Suriah atas alasan keamanan Israel yang terancam. 

Berikut kekuatan alutsista udara Israel sesuai dengan The Military Balance 2021: (tidak semua ditampilkan)

  • 25 F-15I Ra’am, 78 F-16C Fighting Falcon, 49 F-16D Fighting Falcon, 98 F-16I Sufa, dan 16 F-35I Adir
  • Pesawat nirawak Heron (Shoval), Heron TP (Eitan), RQ5A Hunter, Medium Hermes 450, Hermes 900, dan Light Harpy (anti-radiation UAV)
  • 26 helikopter serang AH-64A Apache
  • 17 helikopter serang AH-64D Apache (Sarat)

Setelah dimanjakan dengan kekuatan udara Israel, berikut adalah alutsista udara yang masih bertugas di AU Israel seperti yang dilansir dari The Military Balance 2021: (tidak semua ditampilkan)

  • 20 F-5B Freedom Fighter, 55 F-5E/F Tiger II, 24 F-7M Airguard, 43 F-14 Tomcat, dan 36 MiG-29A/UB Fulcrum
  • 2 F-4D/E Phantom II, 10 Mirage F-1E, 6 Saegheh, 7 Su-22M4 Fitter K, dan 3 Su22UM-3K Fitter G
  • 29 Su-24MK Fencer D, 7 Su-25K Frogfoot, dan 3 Su-25UBK Frogfoot

Baca Juga: Israel Tuding Iran Terkait Tumpahan Minyak di Laut Mediterania

4. Alutsista laut

Singa-Singa Timur Tengah: Adu Kuat Kekuatan Militer Iran-Israel Salah satu kapal perang AL Iran. twitter.com/defencealerts

Terjadinya konfrontasi laut antara Israel dan Iran dinilai sangat tidak mungkin untuk terjadi melihat kondisi geografis yang membatasi kedua negara. Israel berbatasan dengan Laut Mediterania dan Iran yang berbatasan dengan Laut Kaspia, Laut Arab, dan Teluk Persia.

Letak geografis yang jauh serta strategi pertempuran laut yang berbeda di masing-masing negara menyebabkan kecil kemungkinan pertempuran laut terjadi. Oleh sebab itu, jika mengutip The Military Balance 2021 maka kekuatan alutsista laut Israel lebih berfokus pada, antara lain: (tidak semua ditampilkan)

  • 3 kapal selam serang Dolphin (Desain HDW dari Jerman)
  • 2 kapal selam serang Tanin (Desain HDW dari Jerman)
  • 3 kapal korvet
  • 45 kapal patroli pesisir

Sedangkan untuk Iran berdasarkan The Military Balance 2021 kekuatan angkatan laut kebangannya antara lain: (tidak semua ditampilkan)

  • 3 kapal selam serang Taregh (Desain RUS Paltus Project 877EKM)
  • 1 kapal selam pesisir Fateh 
  • 15 kapal selam mini model Ghadir dan Nahang
  • 68 kapal patroli pesisir
  • 7 kapal korvet
  • 13 kapal rudal (Desain FRA Combattante II)

5. Anggaran pertahanan

Singa-Singa Timur Tengah: Adu Kuat Kekuatan Militer Iran-Israel Ilustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Karena terbatasanya informasi yang tersedia mengenai anggaran pertahanan suatu negara, tidak dapat dipastikan apakah semua informasi yang tersedia di internet dapat dipercaya. IISS hanya berhasil mendapatkan data anggaran pertahanan kedua negara per 2019. 

Ternyata perbandingan anggaran pertahanan yang dimiliki Israel dan Iran tidak terpaut jauh. The Military Balance 2021 menyebutkan, anggaran pertahanan Israel pada 2019 sebesar 19,3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp278 triliun. Sedangkan anggaran pertahanan Iran di tahun yang sama sebesar 17,4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp250 triliun.

Meski demikian, Israel sebagai sekutu Amerika Serikat, sering kali mendapat bantuan dana pertahanan dari Washington dengan jumlah yang cukup besar. Mereka juga kerap mendapat potongan harga jual alutsista buatan AS. 

Hingga kini, belum diketahui pasti bagaimana respons kedua negara dalam menyikapi perbedaan kepentingan satu sama lain di bawah komando pemerintahan yang baru. Tetapi dapat dipastikan, kemungkinan perang antara Iran dan Israel masihlah sangat kecil sebelum Iran memutuskan untuk menggenjot produksi uraniumnya dan menciptakan senjata nuklir mereka. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya