Kebakaran di Taman Hiburan India Renggut 27 Nyawa

Taman hiburan tersebut biasanya dikunjungi keluarga bersama anak-anak ketika musim liburan dan akhir pekan. Lebih dari 300 orang dilaporkan berada di lokasi saat kebakaran terjadi.

Dilansir Sky News, petugas polisi Vinyak Patel mengatakan, dari mereka yang tewas, empat orang diantaranya adalah anak-anak di bawah usia 12 tahun.

Pejabat polisi yang ada di rumah sakit menjelaskan, beberapa jenazah yang dapat dievakuasi terlihat hangus hingga tidak dapat dikenali lagi.

"Fokus kami adalah pada operasi penyelamatan dan penyelamatan nyawa. Kami akan memastikan tindakan tegas diambil terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas insiden ini," kata Wali Kota Neyana Pedhadiya.

Bhargava pun mengatakan, polisi akan mengajukan kasus kelalaian terhadap pemilik taman hiburan yang bernama Yuvraj Singh Solanki.

"Kami akan mendaftarkan pelanggaran atas kelalaian dan kematian yang telah terjadi. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan setelah kami menyelesaikan operasi penyelamatan," katanya, dikutip dari The Guardian.

Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, mengaku sangat tertekan dengan kebakaran tersebut. Dia mendoakan para korban termasuk mereka yang terluka.

Kobaran besar api baru bisa dipadamkan sekitar satu jam kemudian. Selusin ambulans datang untuk membawa para korban ke rumah sakit.

Taman hiburan terdiri dari bangunan dua lantai. Taman digunakan untuk atraksi bowling, go-cart, dan trampolin. Ada kekhawatiran masih banyak korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan, dilansir dari BBC.

Kebakaran sering terjadi di India karena praktik pembangunan yang buruk, kepadatan penduduk yang berlebih, dan kurangnya kepatuhan terhadap peraturan keselamatan.

Dilansir NDTV, kebakaran besar juga dilaporkan terjadi di rumah sakit anak-anak di Delhi pada Sabtu. Sebanyak 11 bayi baru lahir berhasil diselamatkan.