India dan Iran Sepakati Perjanjian Pengoperasian Pelabuhan

Jakarta, IDN Times - India menandatangani kesepakatan kontrak 10 tahun dengan Iran untuk mengembangkan dan mengoperasikan pelabuhan Chabahar di Iran pada Senin (13/5/2024). Perjanjian itu akan membantu India memperkuat perdagangan dengan negara-negara di Asia Tengah.
Namun, kerja sama itu mendapat peringatan dari Amerika Serikat (AS). Saat ini hubungan AS dengan Iran semakin memburuk karena dukungan Teheran terhadap Hamas sejak perang Israel-Hamas meletus pada Oktober lalu.
1. India sudah beberapa tahun mengembangkan Pelabuhan Chabahar

Dilansir VOA News, perjanjian tersebut ditandatangani di Chabahar oleh Menteri Perkapalan India Sarbananda Sonawal dan Menteri Pembangunan Perkotaan Iran Mehrdad Bazrpash.
“Pentingnya Pelabuhan Chabahar melampaui perannya sebagai penghubung antara India dan Iran. Pelabuhan ini berfungsi sebagai arteri perdagangan penting yang menghubungkan India dengan Afghanistan dan negara-negara Asia Tengah,” kata Sonawal setelah penandatanganan.
“Kami senang dengan perjanjian ini, dan kami memiliki kepercayaan penuh pada India,” ujar Bazrpash.
India mulai membantu mengembangkan pelabuhan Chabahar dengan membangun tempat berlabuh dan terminal kargo baru pada tahun 2016 setelah AS meringankan sanksi terhadap Iran, tapi sanksi tersebut diterapkan kembali oleh pemerintahan Donald Trump pada 2018.
2. Investasi yang dikeluarkan untuk Iran
Dilansir Reuters, kesepakatan ini melibatkan Indian Ports Global Limited (IPGL) dan Organisasi Pelabuhan & Maritim Iran. Bazrpash mengatakan IPGL akan berinvestasi sekitar 120 juta dolar AS (Rp1,9 triliun) dan tambahan pembiayaan sebesar 250 juta dolar AS (Rp4 triliun).
IPGL telah menangani lalu lintas lebih dari 90 ribu peti kemas berukuran 20 kaki, serta kargo curah dan umum lebih dari 8,4 juta ton sejak mengambil alih pengoperasian pelabuhan tersebut pada akhir 2018.
India melalui pelabuhan itu telah mengirimkan sebanyak 2,5 juta ton gandum dan 2 ribu ton kacang-kacangan ke Afghanistan.
“Ini akan membuka jalan bagi investasi yang lebih besar untuk dilakukan di pelabuhan,” kata Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.
3. Sanksi terhadap Iran

Vedant Patel, wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, mengatakan sanksi terhadap Iran masih berlaku dan memperingatkan bahwa akan terus menegakkan sanksi.
“Setiap entitas, siapa pun yang mempertimbangkan kesepakatan bisnis dengan Iran, mereka harus menyadari risiko yang mereka hadapi dan risiko sanksi,” kata Patel.
Chabahar adalah pelabuhan luar negeri besar pertama di India dan bagian penting dari strateginya untuk meningkatkan hubungan dengan negara di Asia Tengah yang kaya sumber daya dan Afghanistan, yang aksesnya terhambat karena hubungan bermusuhan antara India dan Pakistan.
Namun, sanksi AS terhadap Iran telah lama membayangi proyek tersebut dan menghambat India dalam merealisasikan potensi pelabuhan itu.
“Chabahar memiliki potensi jangka panjang. Namun, karena sanksi AS terhadap Iran hal ini tidak menjadi perubahan seperti yang diharapkan India karena perusahaan swasta India akan enggan menggunakan pelabuhan tersebut. Belum ada peningkatan tajam dalam perdagangan India dengan Asia Tengah," kata Manoj Joshi, Anggota Terhormat di Observer Research Foundation di India.
Chabahar juga dipandang sebagai tandingan terhadap pembangunan Pelabuhan Gwadar di Pakistan oleh China, yang berada dekat perbatasan dengan Iran. Investasi Beijing di pelabuhan dan infrastruktur di wilayah tetangga telah menimbulkan kekhawatiran bagi India.