Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Haiti (pixabay.com/jorono)

Jakarta, IDN Times - Haiti dihadapkan dengan kelaparan yang semakin parah, hampir 6 ribu orang kelaparan ekstrem.

Hampir separuh dari total populasi Haiti yang berjumlah lebih dari 11 juta orang mengalami tingkat kelaparan krisis atau lebih buruk, seiring meningkatnya kekerasan gang di ibu kota Port-au-Prince dan wilayah sekitarnya.

Menurut laporan terbaru pada Senin (30/9/2024), gang yang menguasai sebagian besar wilayah kota telah memblokir distribusi barang dan membuat warga sulit mendapatkan makanan. Kondisi ini diperburuk oleh inflasi yang terus meroket, menyebabkan harga bahan pangan tak terjangkau bagi banyak warga.

1. Dampak kekerasan gang pada distribusi pangan

Kekerasan gang di Port-au-Prince telah memutus jalur transportasi utama, menghalangi petani dan organisasi bantuan mengirimkan makanan.

Gang menguasai 80 persen wilayah ibu kota dan beberapa jalan utama yang menghubungkan wilayah utara dan selatan Haiti. Akibatnya, harga pangan melambung dan distribusi barang terhenti, yang memperburuk krisis kelaparan.

"Kami tidak menyangka bahwa situasinya akan menjadi separah ini. Sebanyak 2 juta orang mengalami kelaparan berat, termasuk di wilayah yang tidak terkena kekerasan secara langsung," ungkap Martine Villeneuve, selaku Direktur Action Against Hunger Haiti, dikutip dari ABC News.

2. Inflasi juga memperparah krisis pangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di