.jpg)
Jakarta, IDN Times - Gempa berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang prefektur Miyagi dan Fukushima, Jepang pada Rabu (16/3/2022) malam.
Badan Meteorologi Jepang sempat mengeluarkan peringatan tsunami dengan tinggi gelombang 1 meter di dua prefektur tersebut, dan meminta penduduk setempat segera menjauh dari pantai.
Badan Meteorologi juga mencatat, terjadi gelombang setinggi 20 sentimeter di Ishinomaki, Prefektur Miyagi, pada pukul 00:20 waktu setempat.
The Japan Times melaporkan, Badan Meteorologi Jepang menyebutkan, gempa pertama terjadi pada pukul 23.36 waktu setempat, di lepas pantai Prefektur Fukushima. Setelah itu, terjadi beberapa kali gempa susulan, dengan kekuatan yang lebih kecil dari gempa pertama.
Otoritas setempat memperingatkan penduduk di prefektur Fukushima, Miyagi, dan Yamagata untuk mewaspadai gempa susulan.
Akibat gempa, sejumlah orang di prefektur Miyagi dan Fukushima terluka. Belum diketahui berapa jumlah korban luka, namun puluhan orang dilarikan ke rumah sakit karena terkena pecahan kaca. Di dua prefektur itu, peringatan gempa terus berbunyi beberapa kali sepanjang malam.
Sejumlah warga mengatakan, guncangan gempa terasa sangat besar. "Guncangan gempanya besar," ujar seorang perempuan 46 tahun di Ishinomaki, Prefektur Miyagi, sambil bergegas ke tempat evakuasi terdekat.
"Ada dua gempa besar. Tanah bergetar sangat parah sehingga mobil yang diparkir terpental ke atas dan ke bawah," ucap seorang penjaga keamanan di kantor kota Soma di Prefektur Fukushima.
Kerasnya guncangan gempa juga membuat kereta Tohoku Shinkansen tergelincir antara stasiun Fukushima dan Shiroishizao. Kereta tersebut mengangkut 96 penumpang di dalamnya. Kendati demikian, JR East mengatakan, tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah membentuk satuan tugas di Kantor Perdana Menteri, dan menginstruksikan para pejabat untuk melakukan operasi penyelamatan, bekerja sama dengan kementerian dan kotamadya pemerintah.
Disebutkan, getaran gempa terasa hampir di seluruh wilayah Jepang, dari wilayah timur laut Tohoku hingga kota metropolitan Tokyo.
Namun, otoritas energi nuklir Jepang memastikan, tidak ada kerusakan pada pembangkit nuklir nomor satu Fukushima yang disebabkan oleh gempa.
Begitu juga di pembangkit nuklir Onagawa di Prefektur Miyagi, Tohoku Electric Power Co mengatakan, sejauh ini belum ada laporan kerusakan di pembangkit tersebut.