Kim Jong Un Ajak Putrinya ke Perayaan 75 Tahun Militer Korut 

Menurut laporan KCNA pada Rabu, Kim Jong Un juga mengunjungi beberapa tempat penginapan perwira Tentara Rakyat Korea bersama putrinya. Kemudian, pemimpin Korut itu berpidato dan memuji kehebatan pasukannya.

Kunjungan itu dilakukan sehari setelah Kim Jong-un rapat dengan petinggi militernya dan memerintahkan perluasan latihan tempur. Hal itu untuk mempertajam kesiapan perang di tengah ketegangan dengan negara tetangga dan AS.

Kunjungan itu dilakukan saat Korut dikabarkan sedang bersiap mengadakan parade militer besar-besaran di Ibu Kota Pyongyang. Umumnya, parade akan memamerkan sejumlah senjata nuklir terbaru yang dikembangkan, dimana telah memicu kekhawatiran negara tetangga dan Amerika Serikat (AS).

Dalam laporan KCNA, Kim Jong Un tidak menyinggung soal Washington atau Seoul di depan pasukannya. Namun surat kabar Rodong Sinmun mengatakan, Korut siap untuk melancarkan serangan super kuat untuk menghapus provokasi musuh ketika menghadapi ancaman.

Rodong Sinmun juga melaporkan uji coba senjata dan latihan tempur Korut yang meningkat pada tahun lalu, dianggap sebagai demonstrasi sukses oleh militernya. Langkah tersebut juga telah memperkuat doktrin nuklir Pyongyang.

Hingga kini, belum dipastikan kapan parade militer akan digelar. Warga Pyongyang yang merayakan HUT tentara Korut, mulai mengunjungi Bukit Mansu untuk meletakkan bunga dan menghormati mendiang pemimpin Kim Il-sung dan Kim Jong-il. 

Melansir ABC News, Korut pecahkan rekor dalam pengembangan senjata pada 2022. Pyongyang telah melakukan peluncuran lusinan rudal, termasuk sistem berkemampuan nuklir yang diproyeksikan untuk menyerang Korea Selatan dan daratan AS.

Dalam konferensi politik terbesar pada Desember, Kim menyerukan untuk meningkatkan program nuklirnya. Itu termasuk meningkatkan produksi nuklir taktis medan perang untuk menargetkan Korsel dan pengembangan rudal balistik antar benua yang lebih kuat agar bisa mencapai benua AS.

Selain itu, Korut menegaskan dapat meningkatkan latihan militernya. Hal itu untuk menanggapi AS-Korsel yang memperluas latihan gabungan.

Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan bahwa pihaknya siap melawan tindakan militer AS dengan kekuatan nuklirnya. Pernyataan itu untuk mengutuk rencana Washington yang memperluas latihan militer dan menambah alutsista-nya seperti pembom dan kapal induk ke Seoul.