Kisah Danna Terjebak 4 Hari di KBRI Kiev: Hari Itu Menegangkan!
Jakarta, IDN Times - Danna Miranda tak menyangka bahwa ia dan suami serta dua anaknya bakal menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) yang ikut dievakuasi, saat Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
“Rasanya gak percaya. Ini beneran?” tutur Danna, kala itu.
Evakuasi WNI dilakukan oleh KBRI Kiev dengan bersama KBRI Warsawa (Polandia) dan KBRI Bukares (Rumania). Danna menuturkan, evakuasi dilakukan pada Senin, 28 Februari 2022. Danna beserta keluarganya termasuk yang dievakuasi ke Bukares, Rumania.
Ketenangan Danna runtuh ketika ia mendapat kabar bahwa evakuasi harus dilakukan karena para pasukan Rusia disinyalir telah masuk ke pinggiran ibu kota Kiev, meski belum menyeruak ke pusat kota.
Berikut cerita Danna kepada IDN Times soal kota Kiev dan proses evakuasi kembali ke Indonesia.
Hidup tenang di Kiev
Danna memulai hidup barunya di Ukraina pada Februari 2016, bersama suaminya yang bekerja sebagai staf lokal KBRI Kiev. Di kota inilah Danna mengaku belajar hidup mandiri sebagai istri dan ibu dari dua anak yang masih kecil.
“Sehari-hari aku ibu rumah tangga, karena memang ikut pekerjaan suami di sini. Jaga anak, antar jemput anak sekolah,” kata Danna, kepada IDN Times, beberapa waktu lalu.
Dalam wawancara ini, Danna terlihat antusias menceritakan kecintaannya terhadap kota Kiev. Ia menggambarkan Kiev sebagai kota yang banyak mengalami kemajuan beberapa tahun terakhir.
“Kiev sebelum invasi itu, kota yang cukup besar meski tidak sebesar Moskow. Tidak seheboh Jakarta. Kota yang tenang. Taman masih banyak. Anak-anak dan orang tua juga nyaman. Khas Eropa Timur banget,” ujar Danna.
Danna terkesan dengan kepribadian warga Ukraina yang gemar menolong dan terbuka dengan orang baru, bahkan kepada mereka yang tidak bisa berbahasa Rusia.
“Ukraina memang pakai bahasa Rusia sehari-hari. Aku gak bisa, kalau suamiku bisa bahasa Rusia. Aku cuma tahu yang informal aja untuk percakapan sehari-hari, learning by doing,” katanya.
“Pemerintah Ukraina sendiri sebenarnya sudah meminta warganya untuk pakai bahasa Ukraina, tapi ya kalau pendatang sama orang-orang tua biasanya pakai bahasa Rusia,” lanjut dia.
Warga Ukraina yang memakai bahasa Inggris pun saat ini banyak ditemukan, terutama anak-anak muda. Danna mengatakan, ia hampir tak pernah menemukan diskriminasi di Ukraina, khususnya di Kiev.
“Di Ukraina sendiri itu banyak sekali yang bisa bahasa Rusia. Gak heran, sih, namanya juga sama-sama pecahan (Uni) Soviet. Sekolah anak aku bahkan sehari-hari pakai bahasa Rusia. Memang masih ada nuansa Rusia di Kiev itu,” ucap Danna lagi.
Danna sendiri pernah mengunjungi Kiev pada 2012. Jika dibandingkan saat itu, dan kala Danna pindah ke Kiev pada 2016, suasananya jauh berbeda. Apalagi di tahun 2022.
“Perkembangan kota Kiev sangat maju, aku akui. Dari 2012 aku pernah ke sana dan saat aku pindah tahun 2016 itu saja sudah beda. Dibandingkan tahun ini? Kemajuannya sangat cepat dan pesat,” ungkap Danna.
Kemajuan kota Kiev sendiri ditandai dengan menjamurnya restoran asing, salah satunya restoran Asia. Tak hanya itu, pusat perbelanjaan pun mulai bermunculan di kota ini.
“Sekarang mereka lebih western minded dari yang dulu, menurut saya. Banyak sekali yang bisa bahasa Inggris. Jadi kalau sehari-hari misalnya beli sesuatu ke toko, kita pakai bahasa Inggris, ya mereka juga mengerti,” tuturnya.