Bogota, IDN Times - Pemerintah Kolombia akhirnya membuka kembali pintu perbatasan dengan seluruh negara tetangganya kecuali dengan Venezuela. Pembukaan perbatasan ini dilakukan meski sirkulasi COVID-19 di Kolombia masih tergolong tinggi, tetapi pemerintah ingin meningkatkan aktivitas perekonomian di area perbatasan.
Padahal selama ini Kolombia sudah menutup perbatasan baik udara, laut dan darat dengan seluruh negara tetangganya sejak Maret lalu demi menekan angka penularan COVID-19.
Pada hari Rabu (19/05/2021) Pemerintah Kolombia memutuskan membuka kembali seluruh perbatasan negara dengan negara tetangganya seperti Brasil, Peru, Ekuador dan Panama. Namun kebijakan ini masih belum diberlakukan untuk pintu perbatasan dengan Venezuela.
Pembukaan pintu perbatasan laut, udara dan darat dengan empat negara tersebut sudah dimulai sejak tengah malam. Keputusan ini juga diumumkan secara langsung oleh Menlu Adriana Mejía sebagai persetujuan dengan masyarakat pribumi di Departemen Nariño.
Menurut Menlu Kolombia tersebut mengatakan jika keputusan pembukaan ini diberlakukan meski sirkulasi virus di Kolombia masih tinggi, tetapi ini disebut sebagai cara untuk mengaktifkan kembali perekonomian di area perbatasan, dilansir dari El Tiempo.
Pembukaan perbatasan ini rupanya tidak termasuk Venezuela lantaran kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik maupun perdagangan, meski memiliki batas sepanjang 2.200 km. Kedua negara memutus hubungan diplomatik usai Ivan Duque mengakui Juan Guaido sebagai presiden dan menyebut Nicolas Maduro sebagai diktator.
Meski begitu Bogota masih mempertimbangkan dan menganalisa kemungkinan pembukaan perbatasan Venezuela dengan pembatasan tertentu pada 1 Juni mendatang. Pembukaan ini juga berlangsung di tengah gelombang ketiga pandemik COVID-19 usai terjadinya demonstrasi besar sejak 28 April lalu, dikutip dari DW.
Mendengar keputusan pembukaan perbatasan Kolombia, Panama justru memutuskan untuk menutup seluruh akses perbatasan dengan negara tetangganya tersebut pada Rabu (19/05/2021) malam. Hal ini dilakukan lantaran Panama khawatir akan adanya lonjakan ketika dibukanya kembali perbatasan Kolombia.
Sementara itu, menanggapi pembukaan perbatasan ini, Ekuador justru memberikan keterangan negatif terkait kebijakan ini. Menlu Ekuador mengatakan jika, "Keputusan dan dokumen pembukaan kedua negara harus melalui proses bilateral antara kedua negara." Namun Ekuador memutuskan untuk tetap menutup perbatasan demi mengurangi resiko penularan COVID-19, dilaporkan dari Semana.