Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Jakarta, IDN Times - Serangan Israel ke Gaza memberikan dampak yang berbeda pada korban perempuan dan laki-laki bahkan bagi anak perempuan dan laki-laki. 

UN Women yang merupakan bagian dari Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan perbedaan kondisi perlu analisis untuk memastikan tanggapan yang memadai pada kebutuhan mereka.

“Sangat penting bagi kita untuk memastikan akses segera terhadap layanan bagi perempuan dan anak perempuan serta memastikan pencegahan kekerasan berbasis gender,” kata Wakil Direktur Eksekutif UN Women, Sarah Hendriks dalam keterangan resminya, dilansir Selasa (7/11/2023).

1. Ada 6.330 perempuan dan anak-anak jadi korban tewas

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Data yang ada di UN Women hingga 5 November 2023 menunjukkan kondisi perempuan dan anak perempuan di Gaza dan Tepi Barat yang terdampak konflik ini. Baik yang menjadi korban jiwa, cedera, harus mengungsi, rumahnya dihancurkan hingga ditangkap.

Data ini dirangkum sejak 7 Oktober 2023 menyusul perang yang dimulai pada 7 Oktober 2023 antara Hamas dan Israel.

Di Gaza sendiri ada 6.330 perempuan dan anak yang kehilangan nyawanya. Sementara itu ada 735.000 perempuan dan anak perempuan yang meninggalkan rumahnya karena konflik ini.

2. Sebanyak 1.829 perempuan jadi janda baru imbas konflik

Editorial Team

Tonton lebih seru di