Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korea Utara mengkritik bantuan kemanusiaan Amerika Serikat (AS) sebagai siasat politik yang jahat, karena skema itu digunakan untuk menekan suatu negara.
Kang Hyon Chol, peneliti di Asosiasi untuk Promosi Pertukaran Ekonomi dan Teknologi Internasional, lembaga yang berafiliasi dengan Kemlu Korea Utara, mempertegas pernyataan itu sebab banyak negara Barat menawarkan bantuan vaksin COVID-19.
“Ini dengan jelas menunjukkan niat tersembunyi Amerika untuk menghubungkan ‘bantuan kemanusiaan’ dengan ‘masalah hak asasi manusia’, sehingga melegitimasi tekanan mereka pada negara-negara berdaulat untuk mencapai skema politik jahat mereka,” kata Kang pada Minggu (11/7/2021), dikutip dari The Straits Times.