Korut Sebut Squid Game sebagai Cerminan Nyata Ketimpangan di Korsel

Sebagai informasi, Squid Game terdiri dari sembilan episode. Film bergenre thriller itu berhasil mencuri perhatian penikmat film di berbagai negara sejak dirilis pada September lalu.

“(Film itu) membuat orang menyadari kenyataan menyedihkan dari masyarakat Korea Selatan yang kejam, yang mana manusia didorong ke dalam persaingan yang ekstrim dan kemanusiaan mereka sedang dimusnahkan," kata artikel itu.

Sebelumnya, pada Februari 2020, surat kabar pro-Korea Utara yang berbasis di Jepang juga angkat bicara mengenai Parasite, film yang berhasil meraih Academy Awards. Menurut mereka, film itu juga mengungkap secara gamblang ketimpangan dan kemiskinan di Korsel.

Pyongyang telah memberlakukan denda berat atau penjara bagi siapa pun yang kedapatan menikmati hiburan Korsel. Hukuman yang sama juga berlaku bagi siapa saja yang meniru cara orang Korsel berbicara.

Menurut pemimpin Korut Kim Jong un, drama dan K-pop merupakan pengaruh dari luar negeri yang harus diperangi. Dia juga mendorong supaya masyarakat lebih mendukung industri hiburan dalam negeri.

Pada Maret lalu, Arirang Meari mengatakan bintang K-pop diperlakukan seperti budak oleh perusahaan besar dan dipaksa menjalani kehidupan yang menyedihkan di Korsel.

Adapun Squid Game menceritakan tentang perjuangan 456 orang yang memiliki utang untuk memenangkan kompetisi dengan hadiah 45,6 miliar won. Mereka ditantang permainan anak-anak, seperti tarik tambang, permainan tradisional ‘lampu merah lampu hijau’, dan permainan cumi-cumi. Namun, siapa pun yang kalah akan kehilangan nyawa.

Korut sendiri telah mengesahkan undang-undang ‘pemikiran anti-reaksioner’ tahun lalu, yang memungkinkan menahan seseorang hingga 15 tahun bagi siapa saja yang kedapatan memiliki atau mengakses media Korsel.