Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera Latvia. (instagram.com/karuzinaliene)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Riga, Latvia pada Rabu (3/8/2022), mengungkapkan bahwa pihaknya siap menghancurkan monumen pasukan Soviet di Taman Uzvaras. Hal ini sesuai dengan keputusan dari Parlemen Latvia pada Juni lalu untuk mengurangi pengaruh Rusia di negaranya. 

Sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada akhri Februari lalu, hubungan Latvia dan Rusia terus bersitegang. Bahkan, negara Baltik itu berniat mengembalikan peraturan wajib militer di negaranya lantaran khawatir akan kemungkinan serangan tentara Rusia. 

1. Penghancuran monumen dilakukan secara berkala

Pernyataan penghancuran monumen Soviet di ibu kota Latvia ini diungkapkan oleh Wali Kota Riga, Martins Stakis pada Rabu. Ia juga menambahkan bahwa monumen tersebut tidak memiliki nilai artistik dan seni. 

"Museum Okupansi Latvia tidak mengakui seluruh bagian dari monumen tersebut sebagai suatu benda yang bernilai seni. Maka dari itu, sekalinya monumen tersebut dirobohkan, maka akan dikirimkan untuk didaur ulang," papar Stakis dalam wawancara di LTV. 

Stakis juga menambahkan bahwa penghancuran monumen tersebut akan dilakukan secara berkala dan per bagian. Diperkirakan penghancuran ini tidak akan mencapai 10 persen dari total biaya konstruksi taman baru, dilaporkan dari RT.

Pada hari ini, Komite Finansial dan Administrasi DPR Riga akan bertemu untuk membahas masalah tersebut. Selain itu juga membahas soal perobohan monumen fasis Jerman di ibu kota Latvia tersebut. 

2. Isu biaya penghancuran disebut mencapai Rp31,8 miliar

Monumen Soviet di Riga, Latvia. (twitter.com/KevinRothrock)

Dilaporkan BNN, terdapat informasi tidak resmi yang menyebut biaya yang dialokasikan untuk menghancurkan monumen tersebut sebesar 2,1 juta euro (Rp31,8 miliar). Sedangkan perusahaan konstruksi sudah dipilih untuk mengerjakan proyek ini, meskipun tidak diungkapkan ke publik. 

Monumen Pembebasan Soviet di Latvia dan Riga dari Penginvasi Fasis Jerman sudah didirikan pada tahun 1985. Bangunan ini terdiri dari beberapa sosok prajurit Soviet dan terdapat lima pilar berketinggian 79 meter dengan bintang di atasnya. Lima bintang melambangkan lima tahun perang dan kemenangan dengan kembang api. 

Selama ini, ribuan orang di Latvia yang berasal dari tenis Rusia berkumpul di monumen tersebut setiap 9 Mei untuk merayakan Hari Kemenangan Tentara Merah melawan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. 

3. Propaganda Rusia gagal menarik perhatian warga di Latvia

Menurut keterangan dari kepala StratCom CoE (Strategic Communication Center of Excellence), Janis Sarts mengungkapkan bahwa propaganda Rusia sekarang tidak terlalu dihiraukan oleh masyarakat di Latvia. Bahkan, sejumlah serangan dari Rusia juga terus mengalami penurunan. 

Propaganda Rusia juga tidak berhasil menarik perhatian warga Latvia sejak awal dimulainya perang di Ukraina. Ia juga menambahkan bahwa aktivitas melawan Latvia tidak efektif dan mayoritas berupa serangan siber. Namun, ia menegaskan bahwa situasi ini bisa berubah sewaktu-waktu. 

Kendati demikian, Sarts mengakui bahwa Rusia memiliki potensi untuk menargetkan Latvia dengan kebijakan yang berdampak besar. Akan tetapi, tidak ada kepastian terkait kemampuan Rusia untuk melangsungkan rencana tersebut, dilansir The Baltic Times.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team