Jakarta, IDN Times - Lebih dari 75 persen distrik di Lebanon, terutama di wilayah selatan, telah menjadi sasaran pengeboman Israel sejak dimulainya serangan udara besar-besaran di negara tersebut hampir sebulan yang lalu.
Sejak 23 September, 20 dari 26 distrik di Lebanon telah dibombardir, termasuk daerah-daerah yang tidak memiliki hubungan historis dengan kelompok Hizbulah dan jauh dari garis depan.
“Keamanan di Lebanon telah menjadi sebuah konsep yang relatif tidak jelas, tidak ada yang tahu bagaimana musuh Israel memilih tempat yang akan mereka serang, atau alasan-alasan lemah yang akan mereka gunakan,” kata anggota parlemen Sidon, Abdul Rahman Bizri.