Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pemandangan ibu kota Lebanon, Beirut (unsplash.com/Sara Calado)
pemandangan ibu kota Lebanon, Beirut (unsplash.com/Sara Calado)

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 75 persen distrik di Lebanon, terutama di wilayah selatan, telah menjadi sasaran pengeboman Israel sejak dimulainya serangan udara besar-besaran di negara tersebut hampir sebulan yang lalu.

Sejak 23 September, 20 dari 26 distrik di Lebanon telah dibombardir, termasuk daerah-daerah yang tidak memiliki hubungan historis dengan kelompok Hizbulah dan jauh dari garis depan.

“Keamanan di Lebanon telah menjadi sebuah konsep yang relatif tidak jelas, tidak ada yang tahu bagaimana musuh Israel memilih tempat yang akan mereka serang, atau alasan-alasan lemah yang akan mereka gunakan,” kata anggota parlemen Sidon, Abdul Rahman Bizri.

1. Agresi Israel tidak menargetkan kelompok atau wilayah tertentu saja

Dilansir dari TNA, distrik-distrik yang sejauh ini terhindar dari serangan Israel sebagian besar terletak di barat laut Lebanon, dan pesisir Suriah di sebelah utara. Sementara itu, perbatasan di timur dan timur laut Lebanon menuju Suriah telah hancur akibat pengeboman.

Bizri mengatakan, perkembangan terkini membuktikan bahwa agresi Israel ditujukan kepada seluruh Lebanon, dan tidak lagi hanya menargetkan satu kelompok atau wilayah tertentu.

Ia memprediksi bahwa serangan Israel akan terus meningkat mengingat perilaku negara itu masa lalu, apalagi Tel Aviv tampaknya tidak tersentuh oleh hukum dan kebal terhadap kecaman internasional.

"Musuh sedang mencoba melemahkan front dalam negeri, yang telah menunjukkan solidaritas di tingkat masyarakat, tidak seperti di tingkat politik," tambahnya.

2. Israel disebut berusaha menciptakan kekacauan di Lebanon

Sejak 23 September, Israel telah memperluas sasaran serangannya dengan mengebom kawasan yang menampung pengungsi dari selatan, termasuk Beqaa dan Dahiyeh.

Dengan mengebom daerah-daerah yang menampung pengungsi, Bizri menilai bahwa Israel berharap dapat memecah belah masyarakat Lebanon dan menciptakan kekacauan di dalamnya.

Terakhir, ia menyatakan dukungannya terhadap upaya diplomatik Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, dan mendesaknya untuk memfokuskan perhatian pada keselamatan semua warga serta mencari jaminan yang efektif yang mencakup seluruh wilayah Lebanon.

3. PM Lebanon dan Italia sepakat upayakan solusi diplomatik

Dilansir dari Al Jazeera, Mikati dan Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, telah sepakat untuk mengutamakan solusi diplomatik dibandingkan kekerasan dalam upaya mengakhiri konflik.

“Apa yang terjadi hari ini adalah pelajaran bagi seluruh rakyat Lebanon untuk menghindari konflik regional,” kata Mikati di Beirut.

Ia menegaskan, penargetkan pangkalan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) adalah hal yang tidak dapat diterima. Ia menambahkan bahwa misi penjaga perdamaian tersebut harus diperkuat.

Israel telah menuai banyak kecaman setelah lima pasukan personel UNIFIL terluka di Lebanon selatan bulan ini menyusul invasi darat oleh tentara Israel. Pasukan Israel telah mendesak pasukan penjaga perdamaian PBB untuk meninggalkan posisi mereka, namun pasukan tersebut menyatakan akan tetap bertahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorFatimah