Eks Penasihat Keamanan AS: Trump Tak Cukup Cerdas untuk Jadi Diktator 

Trump disebut tak layak jadi presiden oleh eks penasihatnya

Jakarta, IDN Times - Mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) semasa pemerintahan Donald Trump, John Bolton, menyebut Trump tidak punya otak untuk menjadi seorang diktator meskipun dia mengagumi para pemimpin otoriter.

Bolton, yang kini menjadi pengkritik vokal, menilai Trump tidak cukup cerdas untuk memimpin sebuah kediktatoran. Ia bahkan mempertanyakan kapabilitas Trump dengan menyindir latar belakangnya sebagai pengembang properti.

"Dia itu pengembang properti, demi Tuhan!" tandas Bolton dalam sebuah wawancara, dikutip dari The Guardian pada Minggu (31/3/2024).

1.  Trump disebut tidak punya ideologi politik yang jelas

Tidak seperti para diktator yang memiliki ideologi politik yang jelas dan konsisten, Bolton berpendapat bahwaTrump justru tidak punya filosofi politik yang koheren. Mantan bosnya itu dinilai tidak tertarik untuk terlibat dalam analisis kebijakan atau pengambilan keputusan secara sistematis. 

"Bagi Trump, semuanya bersifat episodik, anekdotal, dan transaksional. Keputusannya selalu didasarkan pada kalkulasi untung-rugi bagi dirinya sendiri," kritik Bolton.

"Semuanya tergantung pada pertanyaan, apakah ini akan menguntungkan Donald Trump?" tambahnya.

Baca Juga: Trump Dihujat Usai Unggah Video Truk Bergambar Biden Diikat 

2. Periode kedua Trump dinilai akan jauh lebih buruk

Bolton juga meyakini Trump tidak mampu menumbuhkan kediktatoran di AS. Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran banyak pihak bahwa kemenangan Trump dalam pemilu mendatang dapat mengancam demokrasi AS.

Dalam buku terbarunya "The Room Where It Happened", Bolton menilai fokus Trump selama menjabat terbatas pada menghukum musuh-musuh pribadinya dan menenangkan negara-negara yang kerap berseberangan dengan AS, seperti Rusia dan China.

"Trump tidak layak menjadi presiden," tulis Bolton dalam bukunya.

Ia juga memperingatkan, meski Trump mungkin tak bisa menumbuhkan kediktatoran, namun periode kedua kepemimpinannya bisa lebih buruk.

"Jika empat tahun pertamanya buruk, empat tahun kedua akan lebih buruk lagi," tulis Bolton.

3. Kemenangan Trump bisa picu keluarnya AS dari NATO

Eks Penasihat Keamanan AS: Trump Tak Cukup Cerdas untuk Jadi Diktator Donald Trump dan Mike Pence. (flickr.com/whitehouse45)

Bolton juga memperingatkan, kemenangan Trump dalam pemilu mendatang bisa membawa konsekuensi serius bagi posisi AS dalam aliansi militer NATO. Dia menyebut kemungkinan Trump merealisasikan AS keluar dari NATO akan sangat mungkin terjadi.

Trump memang telah berulang kali mengancam akan membatasi dukungan AS kepada NATO yang dinilainya tidak berkontribusi secara adil.

"Ketika Trump punya ide, dia akan terus mengejarnya meski sempat terdistraksi atau lupa. Itulah sebabnya saya khawatir keluarnya AS dari NATO adalah skenario yang nyata, bukan sekedar taktik negosiasi seperti yang dipikirkan banyak orang," tegas Bolton, dikutip dari The Telegraph

Baca Juga: Jelang Pemilu, Trump Terbitkan Alkitab yang Dipenuhi Foto Dirinya

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya