Eks Presiden Rusia: Pasukan Kami Mungkin Akan Serang Kiev dan Lviv

Rusia sedang bersiap hadapi serangan balik Ukraina

Jakarta, IDN Times- Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, pada Jumat (24/3/2023), mengungkap rencana terbaru Moskow di Ukraina, yaitu kemungkinan pasukan Rusia bergerak maju hingga ke Kiev dan Lviv.

Pernyataan Medvedev ini datang di tengah merebaknya isu kemunduran pasukan Rusia di Kota Bakhmut dan serangan balik pasukan Ukraina. 

"Tidak ada yang bisa dikecualikan di sini. Jika Anda perlu sampai ke Kiev, maka Anda harus ke Kiev, jika ke Lviv, maka Anda harus ke Lviv," kata Medvedev.Dmitry Medvedev, pada Jumat (24/3/2023), mengungkap rencana terbaru Moskow di Ukraina, yaitu kemungkinan pasukan Rusia bergerak maju hingga ke Kiev dan Lviv.

1. Rusia sudah tahu Ukraina siapkan serangan balik

Selain itu, Medvedev yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia juga mengatakan, Moskow saat ini sedang bersiap menghadapi serangan balik dari tentara Ukraina.

“Mereka (pihak Ukraina) sedang mempersiapkan serangan, semua orang tahu itu. Staf umum kami sedang menghitung ini dan menyiapkan solusinya sendiri,” kata Medvedev.

Selain Medvedev, pemimpin Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, juga telah memperingatkan kemungkinan ini. Prigozhin memperingatkan bahwa Ukraina berencana untuk mengepung pasukan Wagner mereka di Bakhmut dan memaksa mereka ke arah Laut Hitam di wilayah Zaporizhzhia, dilansir dari The Guardian

Baca Juga: Komandan Perang Ukraina: Kondisi di Bakhmut Merugikan Rusia

2. Dakwaan ICC makin meretakkan hubungan Rusia dengan Barat

Medvedev juga menyampaikan kecaman terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), yang menerbitkan surat perintah penangkapan kepada Presiden Vladimir Putin.

Dia menilai langkah ini menambah ancaman negatif yang luar biasa dalam hubungan yang sebelumnya sudah pahit antara Rusia dengan Barat. Medvedev juga menekankan bahwa penangkapan Putin akan dianggap sebagai deklarasi perang terhadap Moskow.

Sebagai informasi, Medvedev menjabat sebagai Presiden Rusia antara tahun 2008 hingga 2012. Ia dikenal sebagai salah satu sekutu Putin yang vokal melontarkan pernyataan-pernyataan keras kepada Barat sejak invasi Rusia dimulai, dilansir dari Al Jazeera

3. Ukraina klaim 1.020 tentara Rusia tewas dalam 24 jam terakhir

Ukraina mengklaim 1.020 tentara Rusia tewas dalam 24 jam terakhir. Hal ini dikarenakan serangan Rusia yang gagal di kota-kota seperti Lyman, Avdiivka, Mariinka, dan Shakhtarske.

Komandan pasukan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengatakan bahwa pasukannya akan segera memulai serangan balik setelah menahan gempuran musim dingin Rusia.

Dia juga mengatakan, tentara bayaran Wagner Rusia, yang berada di garis depan serangan Moskow di Ukraina timur dan selatan, telah kehilangan kekuatan yang cukup besar dan mulai kehabisan tenaga.

"Sangat segera, kita akan memanfaatkan kesempatan ini, seperti yang kita lakukan di masa lalu di dekat Kiev, Kharkiv, Balakliya, dan Kupiansk," kata Oleksandr Syrskyi, dilansir dari Global News.

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya