Kurikulum Sekolah Palestina Dirombak Israel, Wali dan Siswa Protes! 

Israel berniat hapus identitas Palestina dari buku pelajaran

Jakarta, IDN Times - Para orang tua dan siswa sekolah Palestina di Yerusalem menentang perubahan kurikulum yang dilakukan Kementerian Pendidikan Israel. Protes dilakukan dengan menutup sekitar 152 sekolah Palestina di Yerusalem Timur pada Senin (19/9/2022).

Dalam siaran pers bersama pada Minggu (18/9/2022), komite orang tua serta Pasukan Nasional dan Islam Palestina yang diwakili oleh Ziad al-Shamali menyerukan pemogokan penuh. Mereka juga menuntut lembaga internasional segera turun tangan untuk melindungi pendidikan Palestina.

Dampak dari perombakan itu adalah Israel akan memiliki kontrol terhadap 90 persen sekolah Palestina di Yerusalem. Ada lebih dari 280 sekolah Palestina, dengan sekitar 115 ribu siswa dari taman kanak-kanak hingga kelas 12, kata al-Shamali.

Dia mengklaim bahwa sekitar 90-95 persen sekolah melakukan pemogokan, dilansir dari Al Jazeera.

1. Israel berusaha hapuskan identitas Palestina

Israel dinilai berusaha untuk menghapus identitas warga Palestina melalui perombakan kurikulum ini. Kurikulum baru ini menghapus foto-foto Masjid Al-Aqsa, kata Palestina, dan bendera Palestina dari buku pelajaran.

Ayat-ayat suci Al-Quran juga dihapus karena dianggap memperkuat identitas Palestina, Arab, dan Islam.

Kementerian Pendidikan Israel beralasan, perubahan kurikulum tersebut dilakukan karena kurikulum Palestina sebelumnya mengandung ajaran yang berbahaya bagi pemerintah dan tentara Israel, dilansir dari Arab News.

Baca Juga: Waspadai Rusia, Jerman Beli Rudal Pertahanan Arrow 3 Buatan Israel

2. Pemerintah Israel ancam cabut izin sekolah yang membangkang

Pemerintah Israel mengancam akan mencabut izin sekolah yang menolak untuk menerapkan kurikulum baru.

Sebaliknya, sekolah yang menyetujui penerapan kurikulum tersebut dijanjikan pendanaan oleh pemerintah Israel.

Sebelumnya, pada 28 Juli, Kementerian Pendidikan Israel telah pernah mengirimkan peringatan terhadap enam sekolah Palestina di Yerusalem Timur. Peringatan berisi ancaman untuk mencabut izin operasi permanen sekolah-sekolah tersebut.

Oleh karena itu, para orang tua serentak melakukan aksi pemogokan dan penutupan sekolah. Hal ini bertujuan untuk mencegah sekolah agar tidak menandatangani persetujuan penerapan kurikulum baru.

3. Israel pernah lakukan usaha serupa pada 1967

Pemerintah Israel juga pernah berusaha untuk memaksa penerapan kurikulum Israel di Yerusalem Timur pada 1967. Namun, usaha pemerintah Israel saat itu gagal.

Pemerintah Israel terpaksa mengizinkan penerapan kurikulum Yordania, yang kemudian diganti dengan kurikulum Palestina sejak Perjanjian Oslo. 

Kurikulum tersebut menyasar ujian nasional tawjihi untuk siswa sekolah menengah atas di Yerusalem dan wilayah pendudukan. Ujian ini merupakan syarat penerimaan di univeritas-universitas Palestina dan Arab, dilansir dari Arab News

Baca Juga: Hamas Hukum Mati Warga Palestina atas Tuduhan Berkolusi sama Israel

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya