Mobil Tesla Banting Harga Secara Global akibat Penjualan Lesu 

Elon Musk dikritik karena lebih sibuk mengurus Twitter

Jakarta, IDN Times - Raksasa mobil listrik Tesla memangkas harga beberapa model kendaraannya di berbagai negara. Hal ini dilakukan menyusul penurunan penjualan mobil Tesla secara global untuk pertama kalinya dalam 4 tahun terakhir.

Persaingan di industri kendaraan listrik yang makin ketat juga turut memengaruhi keputusan ini. Bersamaan dengan pemotongan harga ini, Tesla juga menarik semua unit Cybertruck yang baru diluncurkan karena masalah pada pedal gas. Serangkaian kabar buruk ini menimpa Tesla hanya dalam waktu sepekan. 

1. Rincian pemotongan harga Tesla

Pada, Jumat (19/4/2024), Tesla memangkas harga tiga model mobilnya di Amerika Serikat, yaitu Model Y, Model S, dan Model X. Pemotongan harga ini kemudian menyebar ke negara-negara lain seperti China dan Jerman pada akhir pekan.

Di China, harga Model 3 dipangkas sebesar 14.000 yuan (sekitar Rp31 juta) menjadi 231.900 yuan (sekitar Rp519 juta). Sedangkan di Jerman, harga Model 3 turun dari 42.990 euro (Rp743 juta) menjadi 40.990 euro (sekitar Rp708 juta).

Tak hanya di negara-negara tersebut, juru bicara Tesla menyatakan pemotongan harga juga terjadi di banyak negara Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Tesla bahkan menurunkan harga perangkat lunak Full Self-Driving dari 12.000 dolar AS menjadi 8.000 dolar AS (sekitar Rp129 juta).

Baca Juga: Elon Musk dan Australia Ribut Gegara Video Penusukan Uskup di Sydney 

2. Penjualan merosot dan penarikan Cybertruck

Pemotongan harga dilakukan Tesla menyusul laporan penurunan pengiriman kendaraan global mereka untuk pertama kalinya dalam hampir 4 tahun pada kuartal I 2024. Melansir The Hill, saham Tesla pun anjlok di bawah 150 dolar AS atau sekitar Rp2,4 juta walau sempat naik dalam setahun terakhir.

Perusahaan ini juga memberhentikan sekitar 14.000 pegawai atau 10 persen dari total karyawannya secara global pekan lalu. Pada Jumat (19/4/2024) lalu, Tesla juga menarik semua unit truk listrik, Cybertruck, setelah badan regulasi AS mengetahui adanya malfungsi pada pedal gas. Risiko ini dilaporkan oleh sejumlah pemilik Cybertruck, di mana kendaraan mereka bisa terjebak melaju pada kecepatan maksimal akibat pedal gas yang kendur.

"Ini pukulan lain bagi Tesla yang menambah kekacauan yang sedang dialami Musk", tutur DiDan Ives, analis senior Wedbush Securities dikutip The Guardian.

3. Elon Musk disebut lebih sibuk mengurusi Twitter

Mobil Tesla Banting Harga Secara Global akibat Penjualan Lesu logo X. (unsplash.com/BoliviaInteligentez)

Di tengah berbagai masalah yang dihadapi Tesla, sejumlah langkah Elon Musk menjadi sorotan publik. Elon Musk dikritik investor karena dianggap terlalu banyak mengurus Twitter (sekarang X) yang dibelinya pada 2022.

Tesla bahkan sempat meminta pemegang saham untuk mendukung paket gaji Elon Musk senilai 56 miliar dolar AS (sekitar Rp908 triliun). Permintaan ini ditolak hakim karena dianggap sebagai jumlah yang tidak masuk akal.

Musk juga menunda perjalanan akhir pekannya ke India untuk bertemu dengan PM Narendra Modi. Ia beralasan ada kewajiban Tesla yang sangat berat, meski rencana ini sudah lama dinanti sebagai penanda masuknya Tesla ke pasar Asia Selatan.

Semua kekacauan ini terjadi menjelang pengumuman kinerja keuangan Tesla untuk periode Januari--Maret 2024. Pengumuman ini sendiri sejatinya bakal disampaikan pada, Selasa (23/4/2024).

Baca Juga: 4 Alasan Orang-orang Tertarik Membeli Mobil Tesla, Fiturnya Canggih!

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya