Nasionalisasi Aset Renault, Rusia Janji Produksi Lagi Mobil Era Soviet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Perusahaan mobil asal Prancis, Renault, memutuskan akan segera angkat kaki dari Rusia.
Tindakan ini merupakan bentuk protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina yang menyebabkan krisis kemanusiaan.
Selain Renault, raksasa fast food McDonald's juga telah memutuskan akan menjual semua gerainya di Rusia.
1. Rusia akan nasionalisasi aset Renault
Pada Senin (16/5/2022), Renault mengumumkan akan mengalihkan seluruh sahamnya di Renault Rusia kepada Moskow.
Selain itu, Renault juga akan menyerahkan 68 persen sahamnya di perusahaan mobil Rusia, AvtoVAZ, kepada sebuah lembaga sains Rusia, NAMI. Renault baru dapat kembali membeli saham tersebut setelah minimal 6 tahun.
Renault belum mengeluarkan rincian resmi mengenai nilai penjualan. Namun, dikabarkan bahwa Renault hanya akan menjualnya secara simbolis seharga satu rubel. Hal ini berarti Rusia akan mengambil alih seluruh aset Renault di Rusia secara gratis.
Transaksi ini akan menjadi nasionalisasi aset perusahaan asing terbesar yang dilakukan Rusia sejak memulai agresinya ke Ukraina pada Februari 2022, dilansir dari Forbes.
Baca Juga: Imbas Perang, McDonald's Tutup Permanen di Rusia
2. Keputusan diambil untuk mencegah peningkatan angka pengangguran
Editor’s picks
Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, beralasan bahwa nasionalisasi ini dilakukan untuk mencegah peningkatan pengangguran.
Hal yang sama juga disampaikan oleh CEO Renault, Luca de Meo, bahwa keputusan sulit ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap 45 ribu karyawannya di Rusia.
"Pemilik asing memutuskan untuk menutup pabrik Renault Moskow,” kata Sobyanin.
“Ini haknya, tapi kami tidak bisa membiarkan ribuan pekerja dibiarkan tanpa pekerjaan," tambahnya, dilansir dari The Guardian.
3. Rusia akan hidupkan kembali mobil era Soviet
Wali Kota Sobyanin menyatakan, Rusia akan menggunakan pabrik tersebut untuk memproduksi lagi mobil era Uni Soviet dengan merek Moskvitch.
"Saya memutuskan untuk mengambil alih pabrik di bawah kendali kota dan melanjutkan produksi mobil penumpang di bawah merek Moskvitch yang bersejarah. Kami akan mencoba untuk membuat sebagian besar tim bekerja langsung di pabrik dan rekanannya," ungkap dia.
Para pengkritik melihat bangkitnya mobil Moskvitch adalah pertanda kembalinya Rusia ke era isolasi. Beberapa bahkan menyampaikan lelucon bahwa Rusia telah menemukan mesin waktu yang akan membawa seluruh negara kembali ke era Uni Soviet.
Baca Juga: Mau Gabung Uni Eropa, Serbia Diminta Jatuhkan Sanksi ke Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.