Nikaragua Bubarkan 179 LSM yang Dianggap Kontra Pemerintah

Daniel Ortega berusaha menumpas kelompok penentangnya

Jakarta, IDN Times - Kongres Nikaragua telah membubarkan sekitar 179 lembaga swadaya masyarakat (LSM). Pada Kamis (2/6/2022), kongres yang dikuasai Front Sandinista yang pro Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, telah melakukan pemungutan suara yang berujung pada pembubaran 96 LSM.

Sebelumnya, pada hari Selasa (31/5/2022), Kongres juga telah menyetujui pembubaran 83 LSM lainnya. Tindakan ini dinilai sebagai usaha yang dilakukan Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, untuk menekan kelompok-kelompok yang menentang pemerintahannya.

Baca Juga: Profil Daniel Ortega, Presiden Nikaragua yang Pernah Merampok Bank

1. Usaha untuk melanggengkan rezim otoriter

Bersih-bersih yang dilakukan Nikaragua ini dinilai sebagai usaha Presiden Daniel Ortega untuk melanggengkan kekuasaan rezimnya yang terkenal otoriter. Ratusan LSM yang dibubarkan tersebut dianggap sebagai ancaman bagi pemerintahan Ortega. Sejak protes jalanan besar-besaran melawan pemerintah Ortega pada April 2018, pemerintah telah membubarkan lebih dari 400 lembaga.

Pusat Studi Internasional yang didirikan oleh putri tiri Ortega, Zoilamérica Ortega Murillo, menjadi salah satu yang dibubarkan. Beberapa tahun lalu, Murillo pernah menuduh ayah tirinya melakukan pelecehan seksual dan saat ini dia berada dipengasingan. 

Sebelumnya, LSM bentukan Cristiana Chamorro, putri mantan Presiden Nikaragua, Violeta Chamorro juga telah dibubarkan oleh Ortega. Cristiana Chamorro yang digadang-gadang sebagai salah satu saingan potensial Daniel Ortega saat ini menjadi tahanan rumah.

LSM yang terdampak bukan hanya yang bergerak di bidang politik atau hak asasi manusia. Berbagai lembaga yang bergerak di bidang sains, seni, sosial, lingkungan dan jurnalistik juga turut menjadi sasaran. Beberapa lembaga nonpolitik tersebut adalah, Institut Pengembangan Nikaragua, Konfederasi Asosiasi Profesional Nikaragua dan Asosiasi Internet Nikaragua.

Menurut Observatorium untuk Perlindungan Pembela Hak Asasi Manusia yang berbasis di Paris, tindakan ini adalah usaha Ortega untuk menghilangkan semua pandangan sosial dan politik yang bertentangan dengannya, dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: Pemimpin Oposisi Nikaragua Meninggal di Dalam Penjara

2. Alasan pemerintah membubarkan LSM

Filiberto Núñez, seorang anggota parlemen, membeberkan alasan pemerintah untuk mencabut izin ratusan LSM tersebut. Lembaga yang dibubarkan dinilai gagal mematuhi Undang-Undang Umum tentang Badan Hukum Nirlaba dan Undang-Undang Anti Pencucian Uang.

Ratusan LSM tersebut dianggap gagal memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk mendaftar sebagai "agen asing". Selain itu, pemerintah menuduh organisasi-organisasi tersebut telah gagal memberikan laporan keuangan yang menjadi salah satu persyaratan dalam undang-undang tersebut, dilansir dari Confidencial Nicaragua.

Baca Juga: AS Beri Sanksi Nikaragua Saat Acara Pelantikan Ortega

3. Bentuk balas dendam Ortega

Sosiolog Elvira Cuadra mengatakan bahwa tindakan Daniel Ortega ini juga merupakan bentuk balas dendamnya pada kelompok sosial yang mencoba untuk melengserkannya dari jabatannya pada tahun 2018. Melalui pembersihan ini, pemerintah berusaha melemahkan kekuatan masyrakat daam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kekuasaan.

“Semakin lemah masyarakat, semakin negara otoriter mengkonsolidasikan, warga kehilangan kemampuan untuk menuntut akuntabilitas oleh administrasi publik,” kata Elvira Cuadra, dilansir dari The Guardian.

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya