Tensi Mereda! Serbia-Kosovo Sepakati Kebijakan Baru soal Perbatasan

Serbia-Kosovo sepakat hapus kebijakan kartu identitas khusus

Jakarta, IDN Times - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Joseph Borell, mengumumkan bahwa Serbia-Kosovo telah menyepakati kebijakan perbatasan baru pada Sabtu (27/8/2022).

Serbia-Kosovo sepakat untuk menghapus pemberlakuan kartu identitas khusus untuk memasuki perbatasan kedua negara. Kesepakatan ini akan memungkinkan warga negara dari kedua teritori untuk melintasi perbatasan masing-masing dengan lebih bebas.

Kesepakatan ini merupakan buah dari perundingan antara Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic yang difasilitasi Uni Eropa (UE).

“Kami mencapapai kesepakatan di bawah dialog yang difasilitasi UE, Serbia setuju untuk menghapus dokumen masuk/keluar untuk pemegang kartu identitas (ID) Kosovo dan Kosovo setuju untuk tidak memperkenalkannya untuk pemegang ID Serbia,” kata Josep Borrell di Twitter, dilansir dari Anadolu Agency.

1. Tensi Serbia-Kosovo sempat makin memanas

Hubungan antara Serbia dan Kosovo memang selalu diwarnai ketegangan. Etnis Albania, yang menjadi mayoritas di Kosovo, telah mengobarkan perlawanan atas pemerintahan Serbia sejak 1999. Pada 2008, Kosovo berhasil melepaskan diri dari Serbia berkat bantuan NATO.

Namun, Serbia dan beberapa negara lain seperti Rusia dan China menolak untuk mengakui kemerdekaan Kosovo. Orang-orang etnis Serbia di Kosovo utara juga menolak untuk mengakui kekuasaan Pristina dan memilih untuk setia kepada pemerintahan Serbia di Beograd.

Tensi di antara keduanya meningkat pada akhir Juli lalu, ketika Kosovo berencana mewajibkan etnis Serbia di utara untuk memiliki kartu identitas dan plat nomor Kosovo. Kebijakan ini menimbulkan ketegangan. Para pengunjuk rasa yang menentang kebijakan tersebut melakukan aksi protes dengan memblokir perbatasan.

UE memutuskan turun tangan demi meredakan tensi dengan mempertemukan pemimpin dari kedua negara di Kota Brussel, Belgia, dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: NATO Siap Intervensi jika Konflik Serbia-Kosovo Tiba-tiba Pecah 

2. Permasalahan belum sepenuhnya terselesaikan

Borell menyampaikan pujian dan rasa terima kasih pada pemimpin dari kedua negara, serta pihak lain yang terlibat atas tercapainya kesepakatan ini.

Namun, Borell menekankan bahwa permasalahan Serbia-Kosovo belum sepenuhnya terselesaikan.

Keduanya masih perlu mencari jalan keluar dari permasalahan mengenai pemberlakuan plat nomor. Salah satu permasalahan di antara keduanya adalah keputusan Kosovo untuk menwajibkan etnis minoritas Serbia di wilayahnya untuk menggunakan plat nomor Kosovo.

Presiden Vucic menilai permasalahan mengenai plat nomor jauh lebih rumit ketimbang permasalahan kartu identitas.

3. Borell berharap kedua belah pihak bersikap konstruktif

Borell berharap pemimpin Serbia-Kosovo tetap bersikap konstruktif. Menurutnya, sikap ini perlu untuk dipegang kedua belah pihak agar pembicaraan selanjutnya dapat membuahkan hasil.

"Tetapi pekerjaan tentang kebebasan bergerak ini belum berakhir, ada beberapa masalah yang masih menunggu. Saya berharap kedua pemimpin terus menunjukkan pragmatisme dan konstruktif untuk menyelesaikan masalah plat nomor," kata Borell.

Kurti dan Vucic juga bertemu dengan wakil asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Gabriel Escobar, yang berkunjung ke Brussel pekan ini. Borrell juga berterima kasih kepada AS atas dukungannya terhadap pembicaraan tersebut.

Selain AS dan UE, NATO juga menunjukkan dukungannya untuk meredakan ketegangan antara Serbia-Kosovo.

Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mengerahkan 3.700 pasukan penjaga perdamaian yang ada di Kosovo untuk menjaga keamanan.

Baca Juga: Serbia Batalkan Festival LGBT Usai Diancam Ekstremis Pro-Rusia

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya