Tabrakan Kereta di India Tewaskan 288 Orang, 900 Luka-Luka

Kecelakaan di negara bagian Odisha Timur India

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 288 orang tewas dan 900 lainnya mengalami luka-luka dalam insiden tabrakan ketera api yang terjadi di negara bagian Odisha Timur, India, pada Jumat (2/6/2023) malam waktu setempat. 

Melansir dari BBC, lebih dari 200 ambulans dikerahkan ke tempat kejadian di distrik Balasore. Satu kereta penumpang diperkirakan tergelincir sebelum ditabrak oleh kereta lain di jalur yang berdekatan. Indian Railways mengatakan dua layanan yang terlibat adalah Coromandel Express dan Howrah Superfast Express.

1. Perdana Menteri India: Semua bantuan dikerahkan

Tabrakan Kereta di India Tewaskan 288 Orang, 900 Luka-LukaPerdana Menteri India Narendra Damodardas Modi (kiri) berjalan didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan) setibanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (14/11/2022). (ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf)

Juru Bicara Kereta Api India Amitabh Sharma mengatakan kepada Anadolu seperti dikutip dari ANTARA pada Jumat (2/6/2023) malam, bahwa sebuah kereta penumpang tergelincir dan gerbong-gerbongnya jatuh ke jalur yang berlawanan.

"Gerbong yang tergelincir menabrak kereta penumpang yang lain, beberapa gerbong pada kereta kedua kemudian terlempar keluar dari jalur," katanya.

Perdana Menteri India, Narendra Modi menyampaikan dukacitanya terkait insiden ini.

"Operasi penyelamatan sedang berlangsung di lokasi kecelakaan dan semua bantuan yang mungkin diberikan kepada mereka yang terkena dampak," kata Modi melalui akun Twitternya, dilansir Sabtu (3/6/2023).

Baca Juga: Jajal Kereta Panoramic, Menhub: Kereta dan Rutenya Bisa Ditambah

2. Pemberian kompensasi dari pemerintah kepada para korban

Sementara Menteri Perkeretaapian, Komunikasi, Elektronika & Teknologi Informasi, Pemerintah India, Ashwini Vaishnaw mengatakan, pemerintah India memberikan kompensasi kepada para korban kecelakaan kereta api di Odisha.

Korban meninggal mendapat 10 lakh atau setara dengan Rp200.535.000, sedangkan korban luka berat mendapat 2 lakh atau setara dengan Rp41.070.000, kemudian korban luka ringan mendapat kompensasi sebesar 50.000 rupe atau setara dengan Rp9 juta.

"Bergegas ke lokasi di Odisha. Doa saya untuk pemulihan yang cepat dari yang terluka dan belasungkawa kepada keluarga yang berduka. Tim penyelamat dimobilisasi dari Bhubaneswar dan Kolkata," kata Vaishnaw dari akun Twitternya.

3. Hari berkabung diumumkan pada 3 Juni

Vaishnaw mengatakan National Disaster Response Force (NDRF), pemerintah negara bagian, tim dan Angkatan Udara juga dimobilisasi.

"Akan mengerjakan yang diperlukan untuk operasi penyelamatan," ujarnya.

Selain itu hari berkabung telah diumumkan di negara bagian. Hal ini dikemukaan oleh Departemen Informasi dan Hubungan Masyarakat Pemerintah Odisha.

"Mengingat kecelakaan kereta api yang tragis di Bahanaga, Ketua Menteri yang Terhormat, Sri Naveen Patnaik telah memerintahkan untuk Berkabung Kenegaraan selama sehari. Oleh karena itu tidak ada perayaan Negara yang berlangsung pada tanggal 3 Juni di seluruh Negara Bagian," tulis Departemen itu.

Dalam catatan sejarah abad ini, kecelakaan kereta ini jadi yang terburuk di India. Pada 2016, lebih dari 140 penumpang tewas setelah sebuah kereta tergelincir di Negara Bagian Uttar Pradesh di India utara.

Baca Juga: Bentrokan Etnis di India, 40 Orang Tewas

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya