Jelang Pemilu Presiden: Hal Unik Apa Saja Sih yang Ada Dalam Pilpres Amerika?
Sumber gambar: huffingtonpost.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti kita ketahui, bahwa tahun ini Amerika Serikat akan kembali mengadakan pagelaran pemilu untuk memilih presiden yang baru. Ajang empat tahunan ini akan memilih calon pengganti Barack Obama, presiden kulit hitam pertama yang telah menjabat selama dua periode. Untuk mengetahui siapa saja calon yang akan maju, kamu bisa melihatnya di sini. Nah, ada hal unik apa aja ya yang terjadi dalam setiap pagelaran pilihan presiden (pilpres) di Amerika?
1. Mengapa prosesnya begitu lama?
Sumber Gambar: ginaskokopelli.comPemilihan presiden di Amerika berlangsung lama karena tahapannya tidak seperti di Indonesia dimana kita memilih langsung calon presiden. Tahapannya adalah :
1. Pemilihan pendahuluan, ada yang disebut caucus dan primary.
2. Setelah pemilihan pendahuluan selesai, dua partai di Amerika (Demokrat dan Republik) menyelenggarakan konvensi siapa calon dari masing-masing partai yang benar-benar maju sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
3. Kemudian, pasangan capres dan cawapres melakukan rangkaian kampanye dan debat kandidat.
4. Saat pemilu, masyarakat Amerika akan datang ke TPS dan memilih pasangan capres dan cawapres mereka.
5. Tidak berhenti disitu, meskipun di TPS masyarakat memilih salah satu pasanagan calon, sebenarnya mereka memilih electoral college. Electoral college adalah orang-orang yang akan menentukan siapa Presiden dan Wapres AS selanjutnya. Jumlah electors di tiap negara bagian akan berbeda tergantung dari populasi di negara bagian tersebut.
6. Sebagai contoh, jumlah electoral college untuk negara bagian California adalah 55 orang dan Texas adalah 34 orang. Maka, partai mana yang menang di negara bagian tersebut akan mengirimkan electors-nya. Misalnya, Partai A menang di California, maka 55 seluruh orang electors berasal dari Partai A. Kemudian Partai B menang di Texas maka seluruh 34 orang electors berasal dari Partai B.
Suara total dari electoral college inilah yang kemudian akan menentukan pemenang dari pasangan capres dan cawapres Amerika selanjutnya. Adapun jumlah electoral college untuk pilpres kali ini berjumlah 538. Artinya, jika ingin menang, pasangan capres dan cawapres harus mengantongi minimal 270 suara dari para electors.
Proses yang cukup panjang dan melelahkan, bukan?
2. Di caucus, pemilih memilih dengan cara mengacungkan jari, lho.
Sumber Gambar: blogs.denverpost.comCaucus adalah pemberian suara secara terbuka. Biasanya masyarakat akan dikumpulkan di ruangan luas seperti aula, gym atau gereja untuk mendiskusikan calon presiden yang ada. Kemudian mereka akan memilih capres favorit mereka dengan cara mengacungkan jari! Sedangkan primary adalah memilih dengan cara datang dan masuk ke TPS seperti pada umumnya.
3. Jadi, pemilihannya bakal memilih langsung atau tidak langsung?
Sumber Gambar: ctvnews.caNah, banyak ahli politik yang tidak bisa menyatakan bahwa pemilihan presiden di Amerika dikategorikan sebagai pemilihan secara langsung atau tidak. Karena adanya sistem electoral college tersebut.
4. Bagaimana electors ini dipilih?
Editor’s picks
Sumber Gambar: usnews.comElectoral college atau orang-orangnya disebut electors, diangkat oleh dewan pimpinan partai di tingkat negara bagian. Penetapannya dilakukan dengan mempertimbangkan loyalitas kepada partai dan diyakini tidak akan mengkhianati suara rakyat dan suara partai yang diwakilinya. Para electors dipilih oleh partai sebelum pemilu berlangsung, waktu persisnya berbeda di masing-masing negara bagian.
5. Apa perbedaan antara popular vote dengan electoral vote?
Sumber Gambar: youtube.comPopular vote adalah suara langsung dari masyarakat atas presiden pilihan mereka. Sedangkan electoral vote adalah suara dari electoral college yang menentukan siapa Presiden Amerika berikutnya.
6. Apakah mungkin yang menang dalam pemilihan langsung tidak terpilih sebagai presiden?
Sumber Gambar: slideplayer.comInilah salah satu hal unik dalam pilpres di Amerika dimana capres yang menang dalam pemilihan langsung oleh masyaraktnya ternyata tidak bisa serta merta menjadi presiden karena adanya sistem electoral college. Sebagai contoh saat Presiden Al Gore menang dalam pemilihan presiden tahun 2000, namun ia kalah saat electoral college memilih rivalnya George W. Bush. Alhasil, saat itu Bush yang menjadi presiden, bukan Al Gore.
7. Kalau kalah, ada yang minta pemilu ulang juga!
Sumber Gambar: abcnews.comNah, awal Februari lalu telah digelar pemilihan pendahuluan dengan menggunakan sistem caucus di negara bagian Iowa. Dari partai republik, pemenangnya adalah Ted Cruz sedangkan di posisi kedua adalah Donald Trump. Tak terima kalah, Trump menginginkan adanya pemilihan pendahuluan ulang di Iowa, lho.
Baca Juga: Larang Muslim Masuk Amerika, Donald Trump yang "Nyentrik" Dibanjiri Kecaman Keras
8. Bahkan pilpres di sana juga masih mengandung unsur rasisme.
Sumber Gambar: mashable.comMeskipun Amerika dikenal sebagai salah satu negara paling demokratis di dunia, unsur rasisme saat pilpres berlangung masih cukup kental. Hal ini terlihat dari kampanye salah satu kandidat calon yang masih menggunakan agama dan suku untuk membuat dirinya populer. Tentu hal ini sangat disayangkan, yah.
9. Kalo gitu, mana yang lebih baik? Pilpres di Indonesia atau di Amerika?
Sumber Gambar: newsweek.comNah, dari sini kamu bisa milih sendiri, mana yang lebih baik, pilpres di Indonesia atau di Amerika. Satu yang pasti, pilpres di Amerika akan memakan waktu dan biaya yang tinggi. Karena rangkaian yang dimulai sejak awal Februari kemarin dimana pemilihan pendahuluan pertama dilaksanakan di Iowa akan berakhir Januari 2017 saat pelantikan presiden baru berlangsung. Artinya, proses tersebut berlangsung hampir selama satu tahun penuh.
Baca Juga: 21 Foto Ini Memperlihatkan Betapa Ganasnya Badai Salju di Amerika
Berita Terkini Lainnya
