Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pedagang ayam. (pexels.com/Marco Carmona)

Jakarta, IDN Times - Malaysia akan menghentikan ekspor 3,6 juta ayam untuk sementara waktu, sebagai salah satu langkah untuk mengatasi krisis pasokan bahan pokok di dalam negeri. 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, usai rapat kabinet yang membahas kenaikan harga kebutuhan pokok dan masalah pasokan ayam pada Senin (23/5/2022) waktu setempat, Channel News Asia melaporkan.

1. Berlaku per 1 Juni mendatang

Nantinya, kebijakan jangka pendek ini akan mulai berlaku pada 1 Juni 2022, di mana pembatasan ekspor tersebut akan berlangsung selama sebulan hingga harga domestik dan produksi stabil.

Langkah tersebut diambil beberapa hari setelah perdana menteri menghapus aturan izin yang disetujui untuk impor makanan termasuk ayam, kelapa, dan susu evaporasi, guna mengamankan pasokan makanan yang memadai di Negeri Jiran itu.

"Prioritas pemerintah adalah rakyat kita sendiri," kata Ismail.

Pemerintah Malaysia sendiri telah menetapkan harga tertinggi untuk ayam, yakni 8,90 ringgit (Rp29.694) per kilogram.

2. Ada kartel yang memainkan harga ayam

Ilustrasi suasana Petaling Street di Kuala Lumpur, Malaysia. (unsplash.com/Dave Yap)

Terjadinya kekurangan unggas domestik disebabkan adanya kartel yang telah merencanakan untuk menghentikan operasi peternakan selama akhir pekan, dilansir South China Morning Post.

Perdana Menteri Ismail juga mengatakan, Komisi Persaingan Malaysia (MyCC) sedang menyelidiki masalah ini, bahwa ada kartel yang mengendalikan harga dan produksi ayam di antara perusahaan-perusahaan besar.

Diharapkan laporan tersebut akan selesai pada Juni, dan Ismail menjanjikan akan memberikan sanksi tegas atas tindakan sabotase pasokan.

3. Malaysia menjadi pemasok sepertiga ayam ke Singapura

Bendera Malaysia. (Unsplash.com/mkjr_)

Menurut data statistik di situs web Federasi Asosiasi Peternak Malaysia, Pada tahun 2020, ekspor unggas hidup negara itu meningkat menjadi 59,08 juta ekor dari sebelumnya 40,19 juta pada 2007.

Dikutip dari Straits Times, Singapura mengimpor hampir 73 ribu ton ayam pada tahun 2021, di mana lebih dari sepertiga pasokan ayamnya berasal dari Malaysia. Disebutkan bahwa daging ayam adalah daging yang paling banyak dikonsumsi di Negeri Singa itu, menurut data dari Badan Pangan Singapura.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team