Mantan Perawat di Jerman ini Akui Bunuh 100 Pasien

Berlin, IDN Times - Mantan perawat di Jerman mengakui telah membunuh 100 pasien yang dirawatnya pada Selasa (30/10/2018). Kasus ini menjadi salah satu kasus pembunuhan terbesar di Jerman.
Niels Hoegel, mantan perawat yang berusia 41 tahun ini membunuh pasiennya yang berusia 34 hingga 96 tahun di dua rumah sakit Utara Jerman. Aksi sadis itu dilakukannya pada tahun 2000 dan 2005. 36 pasien dibunuh di Oldenburg dan 64 pasien di dekat Delmenhorst.
1. Modus yang dilakukan adalah memberikan obat tidak sesuai dengan resep
Diwartakan BBC dan CNN, pada hari pertama sidang di Pengadilan di Oldenburg, Jerman, Hoegel dituduh telah memberikan obat yang tidak sesuai dengan resep pada pasiennya dengan alasan untuk menghilangkan kebosanan dan menyenangkan teman-temannya. Hoegel pun tidak membantah tuduhan itu. Persidangan kasus ini diprediksi akan terus bergulir hingga Mei tahun depan.
2. Sebelumnya Hoegel telah menjalani hukuman seumur hidup atas tuduhan pembunuhan lain
Hoegel bisa disebut sebagai pembunuh berdarah dingin. Sebelum kasus ini terungkap, Hoegel sudah menjalani hukuman seumur hidup untuk enam dakwaan yang membelitnya, termasuk pembunuhan. Pada awal tahun ini, Hoegel juga dituduh melakukan 97 kasus pembunuhan lainnya.
Dakwaan-dakwaan yang membelit Hoegel membuat pihak berwenang menyelidiki kemungkinan kasus lain yang dilakukan Hoegel. Kasus yang membelit Hoegel mendorong pihak berwenang melakukan penyelidikan atas ratusan kematian dan menggali kuburan mayat pasien di klinik tempatnya bekerja. Akhirnya diketahui jika Hoegel menjadi dalang atas kematian pasien-pasien itu.
3. Obat yang diberikan diketahui bisa menyebabkan masalah jantung dan mengancam jiwa
Jaksa penuntut mengatakan Hoegel seharusnya tahu bahwa obat yang dia berikan kepada pasien di rumah sakit di Delmenhorst dan Oldenburg dapat menyebabkan masalah jantung yang mengancam jiwa. Namun ia tetap memberikan obat itu pada pasiennya. Polisi mengatakan jumlah pembunuhan terakhir mungkin tidak akan pernah diketahui karena beberapa kemungkinan korban dikremasi.