Jakarta, IDN Times - Presiden Israel Isaac Herzog menerima telepon dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dalam panggilan telepon keduanya, Erdogan mengecam tindakan Israel baru-baru ini.
Pekan lalu, Israel menyerang kompleks Masjid Al Aqsa. Akibatnya, sekitar 152 warga Palestina terluka. Pasca bentrokan, masih terjadi pula sejumlah kerusuhan antara kedua belah pihak.
Dalam pembicaraannya dengan Herzog, Erdogan mengungkapkan rasa marah dan kecewa terkait serangan polisi Israel tersebut.
“Kami sangat kecewa dengan insiden di bulan suci Ramadan ini, tepatnya di Masjid Al Aqsa dan Tepi Barat,” kata Erdogan, dikutip dari Times of Israel, Rabu (20/4/2022).
Erdogan juga meminta pentingnya menjaga status quo dari tempat suci tersebut. Menurut kantor kepresidenan Israel, Herzog pun menegaskan, status quo Al Aqsa harus dipertahankan.
Pada Maret 2022 lalu, Herzog pun sempat mengunjungi Ankara dan bertemu Erdogan. Mereka juga membahas tensi ketegangan Israel dan Palestina.
Herzog mengatakan, Israel mengupayakan untuk perlindungan kebebasan beragama, termasuk muslim. Dia juga harus mengecam kekerasan kepada orang Yahudi, yang kerap diserang saat perjalanan mereka untuk berdoa di Tembok Ratapan.
“Presiden Herzog menambahkan bahwa kita harus menangkal propaganda jahat dan harus menjaga ketenangan di hari-hari suci di wilayah tersebut,” lanjut pernyataan dari kantor kepresidenan Israel.
Kedua pemimpin negara ini juga sepakat untuk tetap menjaga hubungan bilateral.
Usai bentrokan di Al-Aqsa, sejumlah kericuhan pun muncul dari ketegangan Israel dan Palestina. Yang terbaru adalah Israel meluncurkan serangan udara ke Gaza.
Militer Israel mengklaim, serangan tersebut adalah bentuk balasan dari serangan Palestina sebelumnya yang meluncurkan roket ke arah Tel Aviv. Israel menganggap Hamas bertanggungjawab atas semua tembakan roket tersebut.