Tolak RUU Terkait Transgender, Menteri Skotlandia  Mengundurkan Diri

RUU dapat banyak dukungan

Jakarta, IDN Times - Menteri Skotlandia, Ash Regan mengundurkan diri menyusul keputusan pemerintah setempat yang memudahkan seseorang mengubah jenis kelamin mereka. Rencana tersebut dituangkan dalam RUU Reformasi Pengakuan Gender.

Ash Regan memutuskan mundur dari jabatannya sebagai menteri keamanan masyarakat. Regan merupakan salah satu pemimpin dari Partai Nasional Skotlandia (SPN).

Baca Juga: PM Inggris Liz Truss Mengundurkan Diri, Baru Menjabat 6 Pekan

1. Mengundurkan diri sebelum RUU disahkan

Tolak RUU Terkait Transgender, Menteri Skotlandia  Mengundurkan DiriMenteri Keamanan Masyarakat Skotlandia, Ash Regan (Twitter.com/AshtenRegan)

Melansir dari BBC, Ash Regan mengatakan hati nuraninya tidak akan mengizinkan untuk menyetujui RUU Reformasi Pengakuan Gender tersebut.

Regan mengundurkan diri beberapa jam sebelum RUU tersebut disahkan di Holyrood. Diketahui tujuh anggota parlemen dari partai SNP menentang RUU tersebut sementara dua lainnya memilih abstain.

Baca Juga: Insiden Kematian Turis Hamil, Menkes Portugal Mengundurkan Diri

2. Regan ungkap alasannya mundur

Tolak RUU Terkait Transgender, Menteri Skotlandia  Mengundurkan DiriMenteri Keamanan Masyarakat Skotlandia, Ash Regan (Twitter.com/AshtenRegan)

Regan juga mengutarakan alasannya mengundurkan diri di akun Twitternya (@AshtenRegan). 

"Hari ini saya mengambil keputusan sulit untuk mundur dari jabatan saya sebagai Menteri Keamanan Masyarakat setelah hati nurani saya tidak mengizinkan saya setuju dengan pemerintah sore ini. Saya menghormati waktu saya di dalam pemerintahan dan menyesal tidak dapat melanjutkan pekerjaan saya," ujar Regan ada Jumat (28/10/2022) dini hari.

Regan mengatakan dirinya menolak RUU tersebut karena keprihatian yang disuarakannya belum didengar dan ditindaklanjuti.

"Saya tidak menentang reformasi semata, tetapi saya tidak dapat mendukung undang-undang apa pun yang mungkin memiliki implikasi negatif bagi keselamatan dan martabat seorang wanita dan anak perempuan," ungkap Regan.

3. RUU mendapat banyak dukungan

Tolak RUU Terkait Transgender, Menteri Skotlandia  Mengundurkan DiriIlustrasi Kejaksaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Ini jadi kali pertama sejak 2007 menteri dari partai SNP mengundurkan diri karena kebijakan pemerintah. RUU ini menjadi polemik. Namun tahap pertamanya sudah disetujui 88 orang, dibanding 33 orang, dan ada empat orang memilih abstain.

RUU tersebut diketahui bertujuan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan bagi transgender untuk mendapatkan sertifikasi pengakuan gender.

RUU ini pun menurunkan usia untuk memperoleh dokumentasi dari 18 tahun menjadi 16 tahun, dan menjatuhkan persyaratan untuk diagnosis medis disforia gender.

Baca Juga: Skotlandia Jadi Negara Pertama di Dunia yang Sediakan Pembalut Gratis

Topik:

  • Margith Juita Damanik
  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya