Mau Beasiswa ke Eropa? Siap-Siap Ikutan EHEF 2025 dari UE!

29 Okt 2025, 07:25 WIB

Indira Pranasdita

Uni Eropa Gelar EHEF 2025, Tawarkan Beasiswa dan Program Teknik Hijau untuk Pelajar RI. (IDN Times/Indira Pranasdita).

Intinya sih...

EHEF 2025 tawarkan lebih dari 1.000 beasiswa.
Fokus pada inovasi dan teknologi hijau.
Dorong kolaborasi akademik dengan Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Jelang acara European Higher Education Fair (EHEF) 2025, Delegasi Uni Eropa (EU) untuk Indonesia mengadakan konferensi pers pada Selasa (28/10/2025). Tahun ini, pameran tahunan pendidikan tinggi Eropa tersebut akan kembali hadir di dua kota besar yaitu di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Yogyakarta pada 6 November 2025 dan di Catur Dharma Hall, Menara Astra, Jakarta pada 8–9 November 2025.

EHEF menghadirkan lebih dari 100 institusi pendidikan tinggi dari berbagai negara Eropa, termasuk Belgia, Jerman, Italia, dan Swedia, serta lembaga nasional seperti LPDP dan Beasiswa Garuda.

“Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia berbangga dapat menyelenggarakan EHEF sejak tahun 2008. EHEF membuktikan komitmen kami untuk mendukung mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh pendidikan di Eropa dan memperkuat kemitraan akademik antarnegara,” ujar H.E. Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia. Ia menambahkan bahwa pendidikan tinggi menjadi bagian penting dari strategi Global Gateway EU yang mendorong inovasi, keterampilan, serta transformasi digital berkelanjutan.

1. EHEF 2025 tawarkan lebih dari 1.000 beasiswa

H.E. Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia pada konferensi pers, Selasa (28/10/2025). (IDN Times/Indira Pranasdita).

Melalui EHEF 2025, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya kembali membuka lebih dari 1.000 beasiswa bagi pelajar dan akademisi Indonesia melalui program Erasmus+ serta beasiswa nasional dari masing-masing negara. Setiap tahunnya, lebih dari 4 ribu pelajar Indonesia berangkat ke Eropa, baik dengan beasiswa maupun biaya pribadi.

Institusi peserta EHEF akan memberikan informasi langsung mengenai sistem pendidikan, profil universitas, program studi, serta tips persiapan hidup dan adaptasi sosial budaya di Eropa. “Biaya kuliah di Eropa jauh lebih murah dibandingkan di Amerika, tetapi rasio diterimanya 1:4,” tambah Chaibi, menekankan daya tarik pendidikan tinggi Eropa yang berkualitas dan terjangkau.

2. Fokus pada inovasi dan teknologi hijau

H.E. Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia. (IDN Times/Indira Pranasdita).

Selain memperkenalkan peluang pendidikan, EHEF 2025 juga akan meluncurkan inisiatif “1,000 Green Engineering”, yaitu situs web yang menyediakan informasi terkurasi tentang program teknik hijau, pelatihan vokasi, dan kursus yang ditawarkan oleh universitas di negara-negara anggota EU. Program ini sejalan dengan komitmen bersama menuju masa depan hijau dan berkelanjutan.

Melalui inisiatif tersebut, mahasiswa Indonesia diharapkan dapat berperan aktif dalam mengembangkan solusi inovatif untuk isu global seperti perubahan iklim, pengelolaan sumber daya alam, dan ekonomi sirkular. Inisiatif ini juga menjadi wadah bagi calon mahasiswa untuk menjelajahi peluang pendidikan yang berfokus pada keberlanjutan dan inovasi teknologi hijau.

3. Dorong kolaborasi akademik dengan Indonesia

EHEF dorong kolaborasi akademik dengan Indonesia. (IDN Times/Indira Pranasdita).

EHEF tidak hanya menjadi ajang promosi pendidikan, tetapi juga sarana mempererat kerja sama antara universitas di Eropa dan Indonesia.

“Dengan berinvestasi dalam kemitraan dan peluang pendidikan, Uni Eropa berkomitmen memberdayakan generasi pemimpin global berikutnya untuk berkontribusi pada masa depan yang lebih terhubung, sejahtera, dan tangguh,” tutupnya.

Diskusi pada EHEF ini juga menghadirkan alumni dari Indonesia yang telah menempuh studi di Eropa untuk berbagi pengalaman dan inspirasi bagi peserta yang ingin mengikuti jejak mereka.