Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Bolivia Evo Morales menyebut bahwa demokrasi di negaranya telah hilang dan dicabut secara paksa. Ia pun menyuarakan agar pendukung setianya turun ke jalan dalam mempertahankan demokrasi di negara Amerika Selatan tersebut.
Ketegangan antara Evo Morales dan Presiden Bolivia Luis Arce telah menimbulkan perpecahan dalam internal Partai MAS (Movimiento al Socialismo). Perselisihan disebabkan keinginan Morales untuk kembali mencalonkan sebagai presiden pada pilpres 2025.