Banjir Kritikan, Menhan Jerman Christine Lambrecht Disebut akan Mundur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman, Christine Lambrecht, disebut akan mengundurkan diri dari jabatannya dalam waktu dekat.
Pengunduran diri Lambrecht disebut-sebut dalam sejumlah pemberitaan lokal di Jerman. Seperti laporan surat kabar Jerman, Bild dan Suddeutche Zeitung mengungkap Lambrecht akan mengundurkan diri pada pekan depan.
Kedua media lokal di Jerman itu menggunakan sumber anonim yang mengatakan Lambrecht berkeinginan mundur dari jabatannya paling cepat pekan depan.
Baca Juga: Polandia Akan Kirim Tank Leopard ke Ukraina, Jerman Beri Lampu Hijau
1. Juru bicara pemerintah Jerman tak banyak bicara
Melansir DW, juru bicara pemerintah Jerman tak banyak menanggapi kabar pemundurkan diri Lambrecht.
“Kami tidak mau berkomentar apapun,” kata juru bicara pemerintah Jerman, Jumat (13/1/2023).
2. Lambrecht sempat dikritik karena unggahan di media sosial
Editor’s picks
Lambrecht sempat menjadi sorotan warga Jerman lantaran unggahan media sosialnya yang membahas terkait perang Ukraina. Namun, dalam unggahan momen Tahun Baru 2023 tersebut, dia melampirkan foto berlatar belakang kembang api.
Akibat unggahan tersebut, anggota oposisi Persatuan Demokrasi Kristen (CDU) mengkritik pesan tersebut sebagai tuli nada, dan mendesaknya mundur. Banjir kritik juga berasal dari masyarakat.
Baca Juga: Lebih dari 1 Juta Warga Ukraina Mengungsi ke Jerman Sepanjang 2022
3. Partai Sosial Demokrat masih percaya Lambrecht
Lambrecht berasal dari fraksi aliran kiri-tengah, Partai Sosial Demokrat (SPD) Jerman. Kanselir SPD, Olaf Scholz mengaku masih mempercayai Lambrecht di posisinya meski belakangan ini Menhan Jerman itu banyak dikritik masyarakat.
Sebagai menteri pertahanan, Lambrecht berada di ‘garis depan’ dari banyak kontroversi dan kritik selama 2022, terkait peralatan militer yang dikirim Jerman ke Ukraina.
“Lambrecht tidak asing dengan skandal,” kata Scholz.