PM Serbia Ana Brbabic Sampaikan ke Singapura Ingin Gabung ASEAN

Jakarta, IDN Times — Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic mengaku ingin bergabung sebagai anggota ASEAN, meski secara geografis negaranya tak berada di wilayah Asia Tenggara.
Hal itu disampaikan Brnabic saat mengunjungi Presiden Singapura Halimah Yakob pada 16 November lalu. Brabic mengaku Singapura mendukung keinginan Serbia untuk bergabung dengan ASEAN.
Baca Juga: Jokowi: ASEAN Selangkah Lebih Maju soal Interkoneksi Keuangan
1. PM Serbia mengaku punya dukungan untuk masuk ASEAN
Brnabic mengaku, Serbia memiliki dukungan penuh untuk bergabung dengan ASEAN meski bukan bagian dari negara Asia Tenggara.
“Ini membutuhkan persetujuan negara-negara anggota ASEAN, dan Singapura adalah salah satu yang terpenting,” kata Brnabic dalam keterangan tertulis.
2. Brnabic akan bicara dengan Presiden Serbia
Brnabic mengatakan, akan segera berdialog dengan Presiden Serbia Aleksandar Vucic tentang niatan bergabung sebagai anggota ASEAN.
Editor’s picks
“Secara strategis sangat penting bagi kami,” ucapnya.
Perdana Menteri juga menyatakan bahwa dia mengharapkan kunjungan pejabat tinggi pemerintah Singapura ke Beograd.
Brnabic juga telah mengadakan pertemuan sebulan yang lalu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Tokyo. Dialog berlanjut di Singapura, terutama pada topik ekonomi.
3. Serbia kandidat aksesi anggota Uni Eropa
Diketahui, Serbia merupakan kandidat untuk bergabung menjadi anggota Uni Eropa (UE). Namun disebut-sebut Serbia belum menunjukkan arah politik ke UE karena ketegangan antara Rusia-Ukraina saat ini.
Selain ketegangan dari luar negeri, Serbia juga diterpa konflik internal seperti demonstrasi dan perpecahan wilayah.
Baru-baru ini, Serbia juga mengaku menolak tawaran perdamaian yang diajukan Jerman dan Prancis atas kemerdekaan Kosovo. Kota yang sebelumnya menjadi bagian Serbia ini sebenarnya telah mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada 2008.
“Kami ingin bernegosiasi dan semua waktu yang kami luangkan menunjukkan bahwa kami berniat dengan cara konstruktif, kami punya proposal yang menjanjikan, tapi kami tidak dapat menerima perjanjian dari dasar," tutur Menteri Lua Negeri Serbia, Ivica Dacic, dilansir dari N1.
Baca Juga: Parlemen-Polisi Serbia Resign Massal, Demo Akbar Terjadi di Kosovo