Suasana Rumah Sakit Ibn Al-Khatib di Baghdad usai peristiwa kebakaran. (twitter.com/Rizvi6Mahi)
Melansir dari La Prensa Latina, berdasarkan investigasi teknikal terkait peristiwa kebakaran, pihak legislatif dan anggota Komisi HAM menuding adanya kesalahan untuk membatasi kunjungan di rumah sakit dan menuding pemanas ruangan justru terletak tidak jauh dari penyimpanan tabung oksigen.
Di samping itu, para dokter juga memperingatkan dampak buruknya layanan kesehatan dan menyebut rumah sakit di Irak seperti bom waktu lantaran kurangnya aturan keselamatan, terutama terkait tabung oksigen. Bahkan rumah sakit tidak memiliki pendeteksi asap dan pengunjung rumah sakit kerap merokok di sekitar tabung atau membawa peralatan masak elektronik untuk pasien.
Sistem kesehatan di Irak selama ini kesulitan dalam memenuhi permintaan dalam negeri, bahkan sebelum pandemik COVID-19. Buruknya sistem kesehatan Irak disebabkan konflik berkepanjangan, sanksi internasional dan korupsi yang membuat sektor ini seakan terabaikan, dikutip dari RT.