Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Protes Kunjungan Hulusi Akar, Irak Panggil Utusan Turki

Pasukan militer Turki saat sedang bertugas. (Twitter.com/DaggRober)
Pasukan militer Turki saat sedang bertugas. (Twitter.com/DaggRober)

Baghdad, IDN Times - Pemerintah Irak telah memanggil utusan Turki dengan memprotes kunjungan dari Menteri Pertahanan Turki dalam pernyataannya pada hari Selasa, 4 Mei 2021, waktu setempat. Pihak Turki sendiri menilai itu bukanlah sebuah pelanggaran. Bagaimana awal ceritanya?

1. Sebelumnya, Irak telah memprotes kunjungan Turki ke pangkalan operasi militer Turki di wilayahnya

Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein. (Twitter.com/Iraqimofa)
Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein. (Twitter.com/Iraqimofa)

Dilansir dari Aljazeera.com, Irak telah memanggil utusan Turki di Baghdad, Irak, pada hari Selasa, 4 Mei 2021, waktu setempat, untuk memprotes kunjungan Menteri Pertahanan Irak ke pangkalan militer Turki di Irak bagian utara, ketika pasukan Turki melanjutkan serangan lintas batas terhadap pejuang Kurdi di sana.

Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan sehari sebelumnya bahwa pihaknya menyerahkan catatan protes kepada dakwaan Turki atas pelanggaran kedaulatan Irak oleh perjalanan Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar. Sebelumnya, pihak Irak sendiri telah berulang kali mengajukan protes terhadap operasi militer Turki di wilayahnya beberapa kali di masa lalu. Akan tetapi, pihak Turki sendiri dengan tegas menolak melakukan pelanggaran kedaulatan Irak oleh pasukan militer Turki. 

2. Turki telah menekankan penghormatannya terhadap kedaulatan Irak

Menteri Pertahahan Turki, Hulusi Akar. (Twitter.com/tcsavunma)
Menteri Pertahahan Turki, Hulusi Akar. (Twitter.com/tcsavunma)

Turki telah menekankan penghormatannya terhadap kedaulatan Irak dan integritas teritorial. Kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang terdaftar sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Turki dan sebagian besar komunitas internasional, telah menggunakan pegunungan utara Irak sebagai batu loncatan dalam pemberontakan selama puluhan tahun melawan negara Turki. Tentara Turki secara teratur melakukan serangan lintas batas dan serangan udara terhadap pangkalan PKK di Irak utara.

Sekitar 2 minggu lalu, militer Turki melancarkan operasi baru melawan PKK di wilayah otonom Kurdi di Irak bagian utara. Wilayah Metina, dekat perbatasan, menjadi fokus operasi Claw-Thunderbolt dan operasi Claw-Lightning. Pada bulan Februari 2021 lalu, Turki mengumumkan bahwa PKK telah mengeksekusi 13 tawanan, termasuk personel militer dan polisi Turki, selama operasi di Irak bagian utara, yang merupakan tempat kelompok itu menahan mereka.

PKK telah melancarkan pemberontakan bersenjata melawan negara Turki sejak 1984 yang telah menewaskan sekitar 40 ribu orang dari kedua belah pihak. Dalam 2 tahun terakhir, perjuangan Turki melawan PKK semakin terfokus di Irak bagian utara, di mana kelompok tersebut memiliki benteng di pegunungan Qandil di perbatasan Iran.

3. Pada akhir April 2021 lalu, tentara Turki menyerang kelompok PKK

Menteri Pertahahan Turki, Hulusi Akar, saat berkunjung ke pangkalan militer Turki di Irak. (Twitter.com/tcsavunma)
Menteri Pertahahan Turki, Hulusi Akar, saat berkunjung ke pangkalan militer Turki di Irak. (Twitter.com/tcsavunma)

Pada akhir April 2021 lalu, para tentara Turki menyerang pejuang Kurdi di Irak bagian utara dalam serangan darat dan udara. Pihak Kementerian Pertahanan Turki pada hari Minggu, 25 April 2021, lalu mengatakan bahwa pasukan komando mendarat di wilayah Metina Irak dari helikopter sementara jet tempur membom target Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi, Akar mengatakan operasi tersebut dimulai pada hari Jumat, 23 April 2021, lalu dan melibatkan pasukan khusus yang didukung oleh drone dan helikopter serang.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan tidak ada ruang bagi kelompok teror separatis di masa depan Turki, Irak, dan Suriah. Ia juga menambahkan pihaknya akan terus berjuang sampai membasmi kelompok-kelompok pembunuh yang hanya menimbulkan air mata dan kehancuran. Sejak tahun 1984 lalu, bentrokan antara tentara Turki dan pejuang Kurdi diyakini telah menewaskan sebanyak puluhan ribu orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Christ Bastian Waruwu
EditorChrist Bastian Waruwu
Follow Us

Latest in News

See More

Dua Anggota DPRD Bekasi Saling Lapor, Satu Ngaku Ditoyor

23 Sep 2025, 22:07 WIBNews