Menlu Retno Akui Indonesia Dirayu Masuk BRICS

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi mengakui Indonesia mendapat tawaran bergabung dengan BRICS, aliansi ekonomi lima negara, yakni Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
Hal ini sempat dikaitkan dengan kunjungan perdana Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo ke Afrika. Tujuan terakhir dalam kunjungan Presiden Jokowi adalah Johannesburg, Afsel, untuk menghadiri KTT BRICS, hari ini.
“Jadi, sekali lagi, kita hadir di sini karena diundang, tamu dari BRICS. Bukannya GR, tetapi kita tamu cukup penting, membawa nama Indonesia. Memang banyak negara yang sudah sampaikan surat expression of interest untuk bergabung dengan BRICS, walaupun dari BRICS sendiri tidak ada ketentuan khusus (jika ingin bergabung),” kata Retno, dalam wawancara khusus IDN Times di program Real Talk with Uni Lubis, di Johannesburg, Kamis (24/8/2023).
1. Indonesia diminta gabung BRICS
Di sisi lain, Retno mengakui Indonesia mendapat tawaran terus-menerus agar bisa bergabung dengan BRICS. Namun, Retno menegaskan bahwa hal tersebut sedang dikaji.
“Ditawarin (masuk BRICS). Kita adalah termasuk pihak yang paling ditawarin, ditelepon oleh semua untuk masuk (BRICS). Jadi, masuk akal kenapa mereka menarik-narik Indonesia, karena Indonesia matters,” ucap Retno.
“Tapi sekali lagi, kita selalu ingin mengambil keputusan berdasarkan kajian yang dalam, karena kita lihat dengan BRICS itu masing-masing bilateral dengan kita cukup kokoh, termasuk ekonominya. Sekali lagi, kita datang sebagai tamu,” tegas Retno lagi.