Menlu Retno Ungkap Pentingnya Peran Perempuan untuk Perdamaian Dunia

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menjadi pembicara bersama Menteri Luar Negeri Jepang, Kamikawa Yoko, pada talkshow Women and Peace and Security yang diselenggarakan oleh Sasakawa Peace Foundation pada Sabtu (16/12/2023).
Pada kesempatan itu, Retno mengangkat isu pentingnya perspektif perempuan di tengah dunia yang terpecah belah dan dinamis, guna memperkuat kesalingpahaman untuk membangun jembatan terhadap perbedaan serta membangun inklusivitas.
“Peran perempuan krusial bagi peace process, karena perempuan mampu melihat lebih detail dan mampu melakukan engagement dengan local communities secara inklusif,” kata Retno dalam keterangan persnya pada Sabtu.
1. Komitmen Indonesia soal perempuan dan perdamaian dunia

Retno pun menegaskan komitmen Indonesia untuk mempromosikan penguatan peran perempuan dalam perdamaian, baik di tingkat regional maupun multilateral.
“Termasuk saya sampaikan bahwa Indonesia adalah inisiator dari Southeast Asia Network of Women Peace Negotiations and Mediators,” kata Retno.
Dia menambahkan, “dan melalui Resolusi PBB 2538, ini merupakan inisiasi Indonesia mengenai women peacekeeping operations. Saya ulangi lagi, Indonesia telah menginisiasi lahirnya resolusi PBB 2538 terkait women peacekeeping operations.”
Hingga saat ini, kata Retno, terdapat lebih dari 119 women peacekeepers Indonesia di 7 misi perdamaian PBB.
2. Peresmian kantor baru KBRI Jepang

Kedatangan Retno ke Negeri Sakura juga untuk meresmikan Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo pada Jumat (15/12/20230).
Bukan hanya Retno, peresmian juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Republik Indonesia Arifin Tasrif, yang merupakan mantan Dubes Indonesia untuk Jepang.
“Turut hadir dalam acara peresmian adalah Menteri ESDM dan State Minister for Foreign Affairs, Tsuji Kiyoto,” terang Retno.
“Saya sampaikan bahwa gedung baru KBRI ini fits for purpose, baik untuk kebutuhan fisik maupun misi diplomatik yang diemban oleh KBRI Tokyo,” sambungnya.
3. Menghadiri KTT ASEAN-Jepang

Retno bersama Presiden Republik Indonesia, Joko “Jokowi” Widodo, juga menghadiri perayaan 50 tahun Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Jepang. Jokowi memimpin pertemuan tersebut, karena sampai penutup 2023, Indonesia masih bertindak sebagai Ketua ASEAN.
“KTT ASEAN-Jepang ini juga merupakan kegiatan besar terakhir keketuaan Indonesia di ASEAN,” kata Retno.