Menteri G7 Kumpul di Jepang, Kutuk Agresi Rusia ke Ukraina

Agresi Rusia dianggap tingkatkan krisis energi global

Jakarta, IDN Times - Para menteri yang tergabung dalam G7 dari berbagai negara berkumpul di Sapporo, Jepang pada 15-16 April 2023. Konferensi itu menghasilkan sejumlah komunike.

Dalam komunike Menteri Iklim, Energi dan Lingkungan G7, salah satunya menghasilkan kutukan terhadap agresi Rusia terhadap Ukraina.

"Kami mengutuk perang agresi Rusia yang ilegal, tidak dapat dibenarkan, dan tidak beralasan terhadap Ukraina, pelanggaran Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mengabaikan dampak perangnya," tulis komunike itu dikutip IDN Times, Minggu (16/4/2023).

Baca Juga: Jerman Desak China untuk Bujuk Rusia Akhiri Perang di Ukraina 

1. Perang berpengaruh terhadap ketersediaan energi dan makanan

Menteri G7 Kumpul di Jepang, Kutuk Agresi Rusia ke UkrainaSeorang anggota tentara Rusia menembakkan sebuah howitzer dalam latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/Sergey Pivovarov/File Photo.

Komunike itu menyebut, perang yang dilakukan Rusia berpengaruh terhadap persediaan energi dan makanan. Hal itu juga memperburuk krisis energi global.

"Krisis energi global yang belum pernah terjadi sebelumnya yang ditandai dengan harga energi tinggi, volatilitas pasar dan gangguan pasokan energi, inflasi yang menimbulkan dampak ekonomi yang nyata bagi kehidupan masyarakat," demikian keterangan dalam komunike tersebut.

Baca Juga: Rusia-Ukraina Lakukan Pertukaran Lebih dari 200 Tahanan Perang

2. Harga bahan pangan naik

Menteri G7 Kumpul di Jepang, Kutuk Agresi Rusia ke UkrainaMenteri Iklim dan Lingkungan G7 berkumpul di Sapporo, Jepang. (Dok. Kementerian ESDM)

Selain itu, harga bahan pangan yang bersumber dari Rusia dan Ukraina juga melonjak. Hal tersebut berdampak ke negara lain menjadi konsumen terhadap bahan pangan dari Rusia dan Ukraina.

"Lonjakan harga biji-bijian dan pupuk dunia naik, meningkatkan kerawanan pangan dan malnutrisi," lanjut keterangan itu.

Baca Juga: Selamat dari Ledakan, PM Jepang Fumio Kishida Diamankan

3. Menteri G7 dukung pemulihan pembangunan Ukrania berbasis rekonstruksi hijau

Menteri G7 Kumpul di Jepang, Kutuk Agresi Rusia ke UkrainaMenteri Iklim dan Lingkungan G7 berkumpul di Sapporo, Jepang. (Dok. Kementerian ESDM)

Dalam komunike itu, Menteri G7 mendukung pemulihan Ukrania berbasis rekonstruksi hijau. Mulai dari pengelolaan sampah, air hingga polusi.

"Kami akan terus membantu Ukraina memperbaiki dan memulihkan energi kritisnya dan infrastruktur lingkungan yang sengaja dihancurkan oleh Rusia, dan menekankan dukungan kuat kami untuk penciptaan energi yang bersih dan tangguh infrastruktur di Ukraina," imbuhnya.

Adapun dalam pertemuan Menteri G7 di Jepang tersebut, Indonesia diwakili oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Arifin Tasrif dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya.

Menteri Arifin juga menggelar sejumlah pertemuan bilateral termasuk dengan delegasi AS yang dipimpin utusan khusus Presiden AS urusan iklim, John Kerry dan Menteri METI Jepang, Yasutoshi Nishimura. 

Baca Juga: Jepang Bakal Bangun Kasino Pertama di Osaka 

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya