Netanyahu Minta Selidiki Insiden Festival Keagamaan

Tel Aviv, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meminta kepada pihak berwenang untuk menyelidiki peristiwa kecelakaan festival keagamaan yang terjadi pada hari Jumat, 30 April 2021, waktu setempat. Peristiwa itu telah menewaskan sebanyak 45 orang serta 150 orang lainnya mengalami luka-luka. Bagaimana awal ceritanya?
1. Menurut Netanyahu, mereka yang meninggal termasuk anak-anak
Dilansir dari BBC, Netanyahu telah berjanji untuk menyelidiki peristiwa kecelakaan yang terjadi di acara festival keagamaan yang begitu ramai sehingga menyebabkan puluhan orang tewas pada saat itu. Dalam kunjungan ke tempat peristiwa itu di dekat Gunung Meron pada hari Jumat, 30 April 2021, waktu setempat, dia mengatakan penyelidikan serius akan memastikan peristiwa serupa tidak terulang kembali ke depannya. Tidak jelas apa yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
Menurut Netanyahu, pemandangan di tempat peristiwa itu begitu memilukan dan orang-orang tewas akibat tertindih, termasuk anak-anak diantaranya. Ia juga menambahkan peristiwa kecelakaan itu merupakan salah satu kecelakaan terburuk yang pernah terjadi di Israel serta menambahkan bahwa akhir pekan ini akan dilakukan hari berkabung secara nasional.
2. Proses terjadinya peristiwa kecelakaan di acara tersebut
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 01:00 malam waktu setempat dan laporan awal menunjukkan struktur di situs tersebut telah runtuh. Akan tetapi, sebuah sumber kepolisian kemudian mengatakan bahwa itu dimulai ketika beberapa orang tergelincir di tangga yang menyebabkan puluhan orang lainnya terjatuh dan ini sendiri belum dikonfirmasi secara resmi. Sebuah video yang sudah dipotong sebagian telah disebar di media sosial menunjukkan ribuan orang berjuang untuk melarikan diri melalui lorong sempit.
Adanya pesan yang lebih keras mendesak massa untuk membubarkan diri, sebelum pihak kepolisian meminta evakuasi penuh dari lokasi tersebut. Tak lama setelah kecelakaan terjadi, beberapa orang saksi mengkritik tanggapan polisi dan mengatakan peristiwa itu dimulai ketika mereka menutup lorong selebar 3 meter. Dua orang saksi lainnya mengatakan bahwa barikade polisi telah mencegah orang keluar dari area keramaian.
Sebanyak ribuan petugas polisi dikerahkan ke daerah tersebut serta mereka menutup acara tersebut setelah peristiwa itu sebelum membantu mengevakuasi mereka. Beberapa negara di dunia ikut menyampaikan rasa belasungkawa atas peristiwa yang terjadi itu, salah satunya adalah Kanselir Jerman, Angela Merkel, yang menggambarkan peristiwa itu sebagai malapetaka dan menawarkan rasa simpati yang tulus.
3. Penjelasan mengenai acara festival keagamaan Lag B'Omer
Acara itu merupakan acara pertemuan keagamaan besar pertama dari jenisnya yang diadakan secara resmi sejak Israel mencabut hampir semua pembatasan COVID-19. Sebanyak puluhan ribu orang Yahudi Ortodoks berziarah ke Meron setiap tahunnya untuk perayaan Lag B'Omer. Wilayah itu merupakan situs makam Rabbi Shimon Bar Yochai, seorang tokoh abad kedua yang dihormati, yang menahbiskan bahwa peringatan kematiannya diperingati dengan perayaan hidupnya.
Pihak berwenang sebelumnya telah mengizinkan 10.000 orang untuk berkumpul di lokasi makam, tetapi penyelenggara mengatakan lebih dari 650 bus telah disewa dari seluruh negeri untuk membawa para peziarah ke Meron. Jumlah kehadiran lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 lalu, ketika festival diadakan di bawah batasan karena pandemi COVID-19. Tetapi itu masih lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya, ketika ratusan ribu orang ambil bagian.