Managua, IDN Times - Kepolisian Nikaragua telah menangkap calon presiden oposisi Cristiana Chamorro di rumahnya. Penahanan ini sesuai permintaan Pemerintah Nikaragua yang menuding Chamorro terlibat dalam tindak pencucian uang melalui organisasi milik keluarganya.
Pasalnya Cristiana Chamorro disebut sebagai satu-satunya calon presiden penantang petahana Daniel Ortega yang hendak mencalonkan diri keempat kalinya sejak memimpin Nikaragua pada 2007 silam.
Pada hari Rabu (02/06/2021) aparat kepolisian Nikaragua menangkap seorang jurnalis dan calon presiden Nikaragua, Cristiana Chamorro di kediamannya. Bahkan aparat kepolisian diketahui masuk secara paksa ke dalam rumahnya yang terletak sebelah 11 km sebelah selatan ibukota Managua dan setelah mengepung selama lima jam.
Penangkapannya hanya berlangsung 15 menit sebelum konferensi pers virtualnya yang dijadwalkan pukul 12.00 waktu setempat. Setelah sebelumnya anak mantan Presiden Violeta Barrios tersebut dituding melakukan pencucian uang dan buruknya manajemen Yayasan Violeta Barrios, dilansir dari CNN.
Meski Kantor Hukum masih melakukan investigasi kasus pencucian uang yang dituduhkan pada Cristiana Chamorro. Namun pihak persekutor sudah menjeratnya dan meminta otoritas setempat agar menghentikannya pencalonannya sebagai presiden Nikaragua pada November mendatang.
Polisi juga sudah menangkap mantan finansis dan akuntan Yayasan Violeta Barrios yaitu, Walter Gomez dan Marcos Fletes sejak akhir Mei lalu. Bahkan lebih dari 30 jurnalis, kepala media, representatif dan pekerja yayasan tersebut telah dipanggil persekutor dan masih akan memanggil pihak lainnya terkait kasus ini, dilansir dari Havana Times.
Dikutip dari La Tercera, representatif Kantor HAM Amerika Tengah Alberto Albrunori megecam penangkapan Cristiana Chamorro di rumahnya sendiri. Selain itu, terkait dengan diskualifikasinya dari semua jabatan publik dan kasus kriminalisasinya sebagai salah satu calon oposisi utama di Nikaragua untuk melawan Daniel Ortega.
Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat juga turut mengecam apa yang terjadi di Nikaragua, melalui Sekretaris Negara Antony Blinken dalam cuitan di Twitternya mengatakan jika, "Pembatalan secara paksa pencalonan pemimpin oposisi Cristiana Chamorro menunjukkan ketakutan Ortega dalam pemilu yang adil dan bebas. Nikaragua membutuhkan demokrasi yang nyata."