5 Fakta Kunjungan Erdogan Azerbaijan, Pipa Gas hingga Nagorno-Karabakh

Presiden Turki kunjungi eksklave otonom Nakhchivan

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki, Recep Tayip Erdogan tiba di Azerbaijan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Ilham Aliyev. Erdogan mengunjungi eksklave otonom Azerbaijan, kota Nakhchivan, pada Senin (25/9/2023). Dia membahas situasi di Nagrono-Karabakh.

Secara resmi, kunjungan Erdogan pada Senin bertujuan untuk meluncurkan pembangunan pipa gas. Pertemuan Erdogan dengan Aliyev juga sebagai bentuk dukungan atas keberhasilan Azerbaijan merebut daerah kantong separatis Nagorno-Karabakh dalam operasi militer kilat yang diluncurkan Baku.

Media pemerintah melaporkan, Erdogan akan mengadakan pertemuan dan konferensi pers dengan Aliyev dan akan hadir dalam peletakan batu pertama dan upacara pembukaan di Nakhchivan.

“Merupakan suatu kebanggaan bahwa operasi tersebut berhasil diselesaikan dalam waktu singkat, dengan sangat memperhatikan hak-hak warga sipil,” kata Erdogan pada konferensi pers bersama Aliyev.

“Saya dengan sepenuh hati mengucapkan selamat kepada tentara Azerbaijan yang menang atas keberhasilan bersejarah dan sikap kemanusiaan mereka terhadap warga sipil,” imbuh Erdogan, dikutip Anadolu Agency.

Baca Juga: Usai Temui Putin, Erdogan Yakin Rusia Akan Lanjutkan Ekspor Gandum

1. Kunjungan Erdogan bertepatan dengan perpindahan etnis Armenia di Nagorno-Karabakh

Pemerintahan Erdogan telah memberikan dukungan pada militer Azerbaijan pada 2020, ketika pasukan Baku berhasil merebut kembali kendali sebagian besar Nagorno-Karabakh dari separatis Armenia.

Kunjungan Erdogan bertepatan ketika ribuan etnis Armenia di Nagorno-Karabakh melarikan diri, setelah Baku berhasil mengalahkan para separatis Armenia di wilayah yang memisahkan diri tersebut.

Erdogan mengatakan serangan Azerbaijan pekan lalu, telah membuka peluang normalisasi di Nagorno-Karabakh. Dia juga berharap Armenia akan mengambil langkah tulus untuk memanfaatkan peluang stabilitas ini.

“Dengan kemenangan terbaru ini, jendela peluang baru telah terbuka untuk normalisasi komprehensif di kawasan ini,” tegas Erdogan, seraya berharap Armenia mengambil langkah tulus demi stabilitas di kawasan.

Baca Juga: Konflik Azerbaijan, Etnis Armenia Mulai Tinggalkan Nagorno-Karabakh

2. Lebih dari 2.900 orang Nagorno-Karabakh telah menyeberang ke Armenia

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Armenia megatakan, pada Senin, hingga pukul 05.00 waktu setempat, lebih dari 2.900 orang telah menyeberang ke Armenia dari Nagorno-Karabakh. 

Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan pada Minggu mengatakan bahwa dirinya memperkirakan ada sekitar 120 ribu warga sipil Nagorno-Karabakh yang akan meninggalkan wilayah kantong tersebut. Mereka ketakutan akan bahaya pembersihan etnis.

Sementara, Armenia telah meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk misi pemantauan dan perlindungan hak asasi manusia serta keamanan di wilayah Nagorno-Karabakh.

Sebagian besar etnis Armenia yang berada di Nagorno-Karabakh tidak menerima janji dari Baku untuk menjamin hak-hak mereka. Seorang warga Nagorno-Karabakh, Valery Airpetyan, berbicara kepada Al Jazeera bahwa dia adalah salah satu warga Nagorno-Karabakh yang meninggalkan wilayah tersebut.

“Kami menemukan satu liter bensin, kabur dan datang ke sini,” ujarnya di tengah perjalanan keluar kawasan.

3. Erdogan dan Aliyev akan menyerukan pembukaan jalur darat baru di Nakhchivan

Dilansir DW, Nakhchivan merupakan salah satu wilayah otonom Azerbaijan yang terkurung daratan dan terlibat dalam sengketa regional lainnya. Wilayah tersebut dipisahkan dari wilayah Azerbaijan lainnya oleh wilayah Armenia yang dikenal dengan nama koridor Zangezur.

Selama 1995-2022, Nakhchivan diperintah oleh Vasif Talibov. Dia memiliki hubungan keluarga dengan Aliyev melalui pernikahan. Armenia telah mengembargo Nakhchivan selama bertahun-tahun. Selama pertempuran pada 1990-an berlangsung, jalur kereta api kedua wilayah telah dihancurkan.

Diperkirakan, Erdogan dan Aliyev akan menyerukan pembukaan jalur darat baru yang menghubungkan Nakhchivan dengan wilayah Azerbaijan lainnya. Rencana tersebut memugkinkan penghubungan kembali eksklave tersebut dengan daratan utama dan memberi Turki jalur darat yang strategis ke seluruh jangkauannya.

4. Erdogan hadiri pembukaan pembangunan jalur pipa gas Igdir-Nakhchivan

5 Fakta Kunjungan Erdogan Azerbaijan, Pipa Gas hingga Nagorno-Karabakhilustrasi pipa.(pixabay.com/Archermech)

Menjelang konferensi pers, Erdogan dan Aliyev ikut upacara peletakan batu pertama pembuatan jalur pipa gas alam yang membentang dari Turki ke eksklave Nakhchivan.

Erdogan mengatakan saluran pipa Igdir-Nakhchivan akan memperdalam kemitraan Turki dan Azerbaijan di bidang energi. Selain itu, pembuatan pipa akan berkontribusi pada keamanan pasokan energi Eropa.

Pipa gas yang akan dibangun dengan panjang 85 kilometer, membentang dari provinsi Igdir di timur Turki ke daerah Sederek di Azerbaijan barat. Pipa akan mengalirkan gas dengan kapasitas 500 juta meter kubik dalam setiap tahunnya.

Proyek itu akan dikerjakan oleh kemitraan antara perusahaan perdagangan pipa minyak mentah dan gas alam Turki, BOTAS, dan perusahaan minyak negara Azerbaijan, SOCAR.

5. Hubungan Turki dan Azerbaijan sangat luar biasa

Dalam hal hubungan bilateral, pada pertemuan Erdogan dan Aliyev, presiden Turki menyebut hubungan antara Turki dan Azerbaijan adalah hubungan yang luar biasa.

“Kami terus berupaya memperkuat hubungan dan kerja sama di segala bidang dalam kerangka semboyan 'satu bangsa, dua negara',” kata Erdogan.

Erdogan juga mengemukakan Nakchivan memiliki tempat khusus dalam hubungan Ankara dengan Baku, karena kepentingan strategisnya di sepanjang sejarah. Turki juga merupakan negara pertama yang mengakui deklarasi kemerdekaan Azerbaijan pada tahun 2021. Hubungan Turki dan Azerbaijan juga memiliki banyak aspek dan berada pada tingkat yang strategis dari kedua negara.

Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Penyelesaian Konflik di Nagorno-Karabakh 

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya