Finlandia Kekeh Mau Gabung NATO Bareng Swedia

Dua negara itu akan masuk NATO paling lambat Juli 2023

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Finlandia, Pekka Haavisto mengatakanFinlandia akan berpegang teguh pada rencananya untuk bergabung dengan NATO bersamaan dengan tetangga Nordiknya, Swedia. Rencana itu akan dilakukan paling lambat pada bulan Juli 2023, kata Haavisto pada Senin (30/1/2023).

Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah memberi isyarat bahwa Finlandia dapat masuk kedalam NATO tanpa Swedia, namun Finlandia mengambil keputusan lain.

Turki, Swedia dan Finlandia telah menandatangani kesepakatan bersama pada minggu lalu di Madrid. Kesepakatan itu berisi langkah untuk maju bersama, namun Turki menangguhkan pembicaraannya setelah protes di Stockholm terjadi.

Baca Juga: Presiden Erdogan: Finlandia Bisa Gabung NATO tanpa Swedia

1. Keinginan Finlandia bergabung dengan NATO bersama Swedia sangat kuat

Ankara menyetujui Finlandia bergabung dengan NATO tanpa Swedia. Akan tetapi, Haavisto telah mengatakan bahwa Finlandia akan tetap bersama dengan Swedia yang merupakan mitra militer terdekatnya untuk bergabung dengan NATO.

"Keinginan kuat kami tetap bergabung dengan NATO bersama Swedia," kata Haavisto dalam konferensi pers di Helsinki, kata Haavisto, kutip Reuters.

"Kami telah menggarisbawahi kepada semua mitra NATO kami di masa depan, termasuk Hungaria dan Turki, bahwa keamanan Finlandia dan Swedia berjalan bersama," tambah Haavisto dalam pernyataan itu.

Baca Juga: Finlandia Sebut Mungkin Ada Andil Rusia di Pembakaran Al-Qur'an

2. Erdogan menginginkan para teroris yang ditawan Swedia dikembalikan ke Turki

Melansir Al Jazeera, Turki dan Hongaria adalah dua negara dari 30 anggota NATO yang belum menyetujui masuknya Swedia dan Finlandia dalam keanggotaan NATO. Parlemen Hongaria diperkiraan akan menyutujui permintaan kedua negara itu pada bulan Februari.

Keluhan utama Erdogan untuk menyetujui keanggotaan NATO Swedia dan Finlandia karena adanya penolakan Swedia untuk mengekstradisi puluhan orang yang diduga dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang diduga bagian dari upaya kudeta yang dilakukan di Turki pada 2016.

“Jika Anda benar-benar ingin bergabung dengan NATO, Anda akan mengembalikan para teroris ini kepada kami,” kata Erdogan. “Anda akan mengirimkan teroris ini kepada kami sehingga Anda dapat bergabung dengan NATO,” tambahnya, kutip Al Jazeera.

Baca Juga: Protes Pembakaran Al-Qur'an, Massa Geruduk Kedubes Swedia

3. Turki akan melakukan pemilu presiden pada Mei 2023

Sementara, Turki akan melakukan pemilihan presiden yang rencananya dilakukan pada Mei 2023. Pihak oposisi Turki telah menawarkan banyak janji, jika mereka terpilih untuk mengantikan kekuasaan Erdogan selama dua dekade berturut-turtut.

Oposisi juga mengatakan bahwa jika mereka terpilih nanti, mereka akan melakukan pembatasan kekuasaan kepada presiden dan juga mengubah sistem konstitusi yang telah dibuat oleh Erdogan.

“Kami akan beralih ke sistem parlementer yang diperkuat,” kata program oposisi itu. "Kami akan mengakhiri kekuasaan presiden untuk mengeluarkan keputusan", tambah para oposisi, kutip Euractiv.

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya