Serangan Udara Iran di Pakistan Tewaskan 2 Anak

3 orang lainnya luka-luka

Jakarta, IDN Times - Pakistan mengatakan dua anak tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka setelah Iran melancarkan serangan udara di wilayahnya pada Selasa (16/1/2024). Serangan itu digambarkan sebagai pelanggaran oleh Islamabad.

Pernyataan tersebut muncul beberapa jam setelah Teheran mengatakan menyerang markas kelompok bersenjata Sunni, Jaish al-Adl (Tentara Keadilan) yang diduga berlindung di wilayah perbatasan Iran dan Pakistan. 

Korps Paramiliter Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dilaporkan melakukan serangan rudal dan drone di Baluchistan. Pada Selasa malam, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengecam serangan di wilayah udara Islamabad yang tidak beralasan.

“Pelanggaran kedaulatan Pakistan ini benar-benar tidak dapat diterima dan dapat menimbulkan konsekuensi serius,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan, dukutip Al Jazeera.

Baca Juga: Presiden Iran Kecam Serangan Udara Terbaru AS Terhadap Yaman 

1. Tindakan saling tuduh Iran dan Pakistan

Kelompok Jaish al-Adl meluncurkan serangan mematikan terhadap penjaga perbatasan Iran setidaknya sejak 2013. Sebelumnya, kelompok tersebut juga mengklaim telah melakukan pemboman dan penculikan di perbatasan.

Nournews Iran melaporkan, pangakalan-pangkalan tersebut berada di provinsi Balochistan. Dua pejabat Pakistan mengatakan, serangan Iran telah merusak masjid di distrik Panjgur yang berjarak 50 km dari perbatasan.

Pakistan dan Iran sering menuduh satu sama lain dan mengizinkan kelompok bersenjata beroperasi di wilayah masing-masing. Pakistan selalu mengatakan terorisme adalah ancaman bersama bagi semua negara di kawasan yang memerlukan tindakan terkoordinasi, Kata Kementerian Luar Negeri. 

Sementara Teheran sering menuduh Islamabad tidak berbuat cukup untuk mencegah Jaish al-Adl melancarkan serangan lintas batas terhadap Iran.

2. Serangan terjadi saat wakil dari Iran dan Pakistan melakukan pertemuan di Swiss

Serangan lintas batas Pakistan terjadi ketika Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian bertemu dengan Perdana Menteri sementara Pakistan, Anwaar-ul-Haq Kakar di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Belum jelas apa yang dibicarakan keduanya.

Lebih dari dua dekade, Baluchistan telah menghadapi pemberontak skala kecil yang dilakukan kelompok nasionalis Baluchistan. Awalnya, kaum nasionalis Baluch menginginkan bagian dari sumber daya provinsi, kemudian mereka mulai melakukan pemberontakan untuk memperoleh kemerdekaan.

Sudah sejak lama Iran mencurigai Pakistan, yang mayoritas penduduknya Sunni sebagai tuan rumah bagi pemberontak. Hal itu kemungkinan karena perintah dari saingan regional Teheran yakni Arab Saudi. Akan tetapi, pada Maret tahun lalu, Iran dan Arab Saudi telah mencapai perdamainan yang dimediasi China.

Baca Juga: Irak Kutuk Serangan Iran di Wilayahnya, Mau Ngadu ke PBB

3. Pakistan panggil diplomat utama Iran

Kementerian Luar Negeri mengatakan, mereka memanggil diplomat utama Iran untuk menyampaikan kecaman atas pelanggaran terang-terangan yang dilakukan Teheran terhadap kedaulatan Pakistan. Kementerian juga meminta tanggung jawab dan konsekuensi atas serangan tersebut.

"Tindakan sepihak seperti itu “dapat secara serius merusak kepercayaan dan keyakinan bilateral,” kata kementerian. “Yang lebih memprihatinkan lagi adalah tindakan ilegal ini tetap terjadi meskipun terdapat beberapa saluran komunikasi antara Pakistan dan Iran,” imbuh kementerian tersebut.

Serangan di perbatasan Pakistan terjadi setelah IRGC melakukan serangan di Irak dan Suriah pada Senin malam. Serangan tersebut dikalim sebagai respons terhadap dua bom bunuh diri bulan ini di kota Kerman, Iran yang menewaskan hampir 100 orang.

Baca Juga: Kelompok Bersenjata Serang Pos Polisi Pakistan, 4 Orang Tewas

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya