Truk Barang yang Ditumpangi Migran Terbalik di Meksiko, 10 Orang Tewas

17 orang lainnya mengalami luka berat

Jakarta, IDN Times - Truk barang yang ditumpangi migran terbalik di jalan raya di Meksiko selatan yang berbatasan dengan Guatemala. Insiden tersebut menewaskan sedikitnya 10 migran Kuba dan 17 orang lainnya mengalami luka berat.

Kantor pertahanan sipil negara bagian Chiapas mengatakan, kecelakaan itu terjadi di jalan raya dekat kota Pijijiapan pada Minggu (1/10/2023). Institut Imigrasi Nasional menjelaskan, semua migran Kuba yang tewas adalah perempuan, dan satu di antara mereka berusia di bawah 18 tahun.

Pengemudi kendaraan diduga mengebut dan kehilangan kendali atas truk yang dia kemudikan saat membawa 27 migran. Sopir melarikan diri dari lokasi kejadian setelah insiden terjadi.

1. Para migran menumpang truk yang lewat untuk menuju perbatasan AS

Foto yang beredar menunjukkan truk yang terguling miring dengan kotak kargo terbuka. Sementara para korban berada di pinggir jalan raya. Seorang pegawai kantor kejaksaan mengatakan para migran tersebut menumpang kendaraan yang lewat.

Pihak berwenang Meksiko telah melarang para migran yang tidak memiliki dokumen resmi untuk menaiki bus. Peraturan itu telah membuat para migran yang tidak memiliki uang cukup untuk membayar penyelundup sering berjalan di tepi jalan raya dan menumpang truk yang lewat.

Kematian para migran pada Minggu adalah yang terbaru dari serangkaian peristiwa di Meksiko, yang para migran melakukan perjalanan menuju perbatasan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Atap Gereja di Meksiko Roboh, 9 Orang Tewas dan 50 Luka-luka

2. Kecelakaan fatal kedua yang melibatkan migran dalam seminggu terakhir

Dilansir France24, Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menyesalkan kecelakaan migran pada Minggu. Dia juga mengatakan bahwa kedutaan Meksiko telah menawarkan bantuan.

“Kami mendesak Anda untuk menggunakan rute yang sudah ditetapkan, aman dan tertib ketika beremigrasi,” katanya kepada warga Kuba yang ingin meninggalkan negaranya.

Insiden di Pijijiapan merupakan kecelakaan fatal kedua dalam seminggu terakhir yang melibatkan migran. Sebelumnya, pada Kamis lalu, kecelakaan juga terjadi di kota Mezcalapa ketika sebuah truk yang ditumpangi migran terbalik dan merenggut dua nyawa.

3. Kedatangan migran menjadi masalah dalam pemerintahan AS

Pihak berwenang Meksiko telah menahan lebih dari 189 ribu migran pada bulan lalu. Patroli perbatasan AS melaporkan telah melakukan 1,8 juta penangkapan migran antara bulan Oktober 2022 dan Agustus 2023.

Gelombang migran yang membanjiri Meksiko membuat Presiden Andres Manuel Lopez Obrador meminta Presiden AS, Joe Biden, untuk memberikan bantuan. Pada Jumat lalu Washington dan Mexico City telah berjanji untuk memperkuat kerja sama mereka.

Sementara, anggota parlemen Partai Rebuplik di Washington semakin marah dengan kedatangan migran dan meminta pemerintah untuk mengambil tindakan segera. 

Pada sidang Sabtu, guna menghindari penutupan pemerintahan AS, para pemimpin Partai Republik menyatakan kesediaannya untuk memblokir dana tambahan kepada Ukraina, kecuali dana yang lebih besar dibelanjakan untuk perbatasan.

“Saya akan memastikan bahwa senjata disediakan untuk Ukraina. Tetapi mereka tidak akan mendapatkan paket besar jika perbatasan tidak aman," kata Ketua DPR Kevin McCarthy, tanpa menjelaskan apa yang diperlukan agar wilayah perbatasan menajadi aman.

Baca Juga: Militer AS Bisa Masuk Ekuador untuk Lawan Geng Narkoba

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya