Lithuania Akan Kembangkan Energi Nuklir Usai Vakum 15 Tahun

Intinya sih...
Berencana kembangkan reaktor nuklir kecil untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.
Lithuania menutup PLTN peninggalan Uni Soviet pada 2010, tetapi berencana membangun PLTN baru di dekatnya setelah referendum.
Lithuania berminat tampung senjata nuklir Prancis sebagai bagian dari perluasan wilayah pencegahan nuklir.
Jakarta, IDN Times - Lithuania, pada Rabu (2/7/2025), mengumumkan rencana untuk mengembangkan kembali energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi di negaranya.
Negara-negara Baltik, termasuk Lithuania, sudah berupaya untuk mengurangi ketergantungan energi dari Rusia. Pada Februari, Lithuania beserta Estonia dan Latvia sudah memutus jaringan listrik BRELL yang terhubung dengan Rusia-Belarus.
Ketiga negara Baltik itu menyambungkan jaringan listrik mereka ke sistem milik Uni Eropa (UE) yang melewati Lithuania dan Polandia.
1. Berencana kembangkan reaktor nuklir kecil
Menteri Energi Lithuania, Zygimantas Vaiciunas, mengatakan bahwa pengembangan energi nuklir akan difokuskan pada reaktor nuklir modular kecil (SMR).
“Kami membicarakan soal pengembangan reaktor nuklir modular kecil. Kami melihat adanya perubahan iklim dan keamanan energi sehingga penting untuk mendirikan reaktor nuklir dengan kapasitas 1,5 gigawatt di Lithuania,” ungkapnya, dikutip LRT.
Ia menyebut, langkah ini untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat dan menggunakan generator nuklir dari sumber yang bersih dan mudah dikendalikan.
Vaiciunas mengatakan bahwa kebutuhan energi di Lithuania akan meningkat sebesar 24 terawatt pada 2030 dan naik menjadi 72 terawatt pada 2050.
2. Lithuania tutup PLTN peninggalan Uni Soviet pada 2010
Lithuania menutup Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) peninggalan Uni Soviet, Ignalina pada 2010. Keputusan ini ditengarai dorongan dari UE soal masalah keamanan dari pembangkit energi nuklir.
Pada 2011, pemerintah setempat berencana membangun PLTN baru di dekat PLTN Ignalina. Namun, berdasarkan hasil referendum, warga Lithuania menolak pembangunan PLTN baru tersebut.
Tak hanya Lithuania, Polandia juga berencana membangun PLTN pertamanya. Pada 2023, masih ada 12 negara yang mengoperasikan PLTN dan 12 persen energi di UE dihasilkan dari pembangkit nuklir.
3. Lithuania berminat tampung senjata nuklir Prancis
Pada Maret, Menteri Pertahanan Lithuania Dovile Sakaliene mengaku berminat menampung senjata nuklir milik Prancis sebagai bagian dari perluasan wilayah pencegahan nuklir.
“Kami percaya bahwa akan ada perubahan Pasal 137 untuk menyesuaikan dengan pengiriman senjata nuklir atau komponennya ke dalam teritori Lithuania. Kami juga akan mengulas kembali komitmen dari pihak lain,” terangnya.
Sesuai dalam Pasal 137, tidak boleh ada senjata perusak massal di Lithuania dan pangkalan militer asing di dalam teritori Lithuania.