Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Pakistan (unsplash.com/Abuzar Xheikh)
bendera Pakistan (unsplash.com/Abuzar Xheikh)

Intinya sih...

  • Pakistan menuntut Taliban Afghanistan menyerahkan kelompok teroris TTP yang terlibat dalam serangan teror terhadap warga China di Pakistan.
  • Serangan bom bunuh diri di Pakistan bertujuan menciptakan perpecahan antara Pakistan dan China, dilakukan oleh TTP dari dalam Afghanistan.
  • Taliban membantah tuduhan melindungi kelompok teroris, sementara serangan teror di Pakistan meningkat tajam setelah gencatan senjata dengan TTP gagal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pakistan menuntut pemerintah sementara Taliban di Afghanistan untuk menyerahkan kelompok teroris Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang terlibat dalam serangan teror terhadap warga negara China di provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, ke Islamabad.

“Apakah Afghanistan mengadili para teroris (di pengadilan) atau tidak, Afghanistan harus menyerahkan para militan ke Pakistan," kata Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, pada konferensi pers pada Minggu (26/5/2024), dikutip Geo News.

1. Serangan di Besham disebut bertujuan untuk merusak hubungan Pakistan-China

Pada 26 Maret, seorang pelaku bom bunuh diri menabrakkan kendaraannya ke sebuah bus yang mengangkut para insinyur China di daerah Besham, Khyber-Pakhtunkhwa. Enam orang, termasuk pengemudi bus, tewas dalam serangan itu. Para insinyur China tersebut bekerja di proyek pembangkit listrik tenaga air Dasu di Besham.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menyebut bahwa serangan itu bertujuan untuk menciptakan perpecahan antara Pakistan dan China.

Berdasarkan laporan investigasi, Navqi mengatakan bahwa TTP mengoperasikan serangan di Besham dari dalam Afghanistan. 

“(Pakistan secara resmi) meminta pemerintah sementara di Afghanistan untuk menangkap pemimpin TTP yang (dilarang),” tambahnya.

2. Pakistan telah berulang kali meminta Taliban menindak tegas kelompok teror di Afghanistan

Selama dua tahun terakhir, Islamabad telah berulang kali menyampaikan kekhawatirannya kepada Kabul mengenai kehadiran kelompok teror, termasuk TTP, di Afghanistan. Para teroris tersebut menimbulkan ancaman besar bagi keamanan Pakistan, dan secara konsisten menggunakan wilayah Afghanistan untuk melancarkan serangan teror di dalam wilayah Pakistan.

“Kami telah berulang kali mendesak pihak berwenang Afghanistan untuk mengambil tindakan nyata dan efektif untuk memastikan bahwa tanah Afghanistan tidak digunakan sebagai markas terorisme terhadap Pakistan. Kami juga telah meminta mereka untuk tidak memberikan tempat berlindung yang aman bagi TTP dan menyerahkan kepemimpinannya kepada Pakistan,” kata Kementerian Luar Negeri pada Maret.

Namun, pejabat Taliban secara konsisten membantah tuduhan bahwa mereka melindungi kelompok teroris, dan menyatakan bahwa masalah keamanan Pakistan merupakan masalah internal.

3. 11 orang telah ditangkap atas serangan di Besham

Serangan teror di Pakistan melonjak tajam sejak perundingan perdamaian antara TTP dan pemerintah gagal pada 2021. TTP secara resmi mengakhiri gencatan senjata pada 28 November, dan sejak itu melakukan ratusan serangan teror di Pakistan.

Navqi mengatakan bahwa Pakistan telah meningkatkan pengawasan di perbatasan, meskipun para teroris masih berhasil menemukan cara untuk menyusup.

“Pemerintah Pakistan sangat menyadari kekuatan yang mencoba melemahkan hubungan Pakistan-Tiongkok,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Otoritas Penanggulangan Terorisme Nasional, Muhammad Tahir Rai, mengungkapkan bahwa sejauh ini sudah ada 11 tersangka yang ditangkap dalam kasus serangan di Besham. Mereka semua akan diadili di pengadilan anti-terorisme setempat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorFatimah