Pakistan Umumkan Hari Berkabung atas Kematian Presiden Iran

- Perdana Menteri Pakistan mengumumkan hari berkabung selama satu hari untuk menghormati kematian Presiden Iran dan pejabat senior lainnya dalam kecelakaan helikopter.
- Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongannya tewas dalam kecelakaan helikopter di wilayah pegunungan terpencil di barat laut Iran.
- Pejabat Israel membantah terlibat dalam kecelakaan tersebut, sementara pesan belasungkawa mengalir dari pemimpin negara di dunia.
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengumumkan hari berkabung selama satu hari untuk menghormati kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian serta pejabat senior lainnya dalam kecelakaan helikopter.
“Pakistan akan memperingati hari berkabung dan bendera akan dikibarkan setengah tiang sebagai tanda penghormatan kepada Presiden Raisi dan rekan-rekannya serta sebagai solidaritas terhadap Persaudaraan Iran,” kata Shehbaz dalam sebuah pernyataan di media sosial X pada Senin (20/5/2024).
“Saya bersama pemerintah dan rakyat Pakistan menyampaikan belasungkawa dan simpati terdalam kami kepada bangsa Iran atas kehilangan yang mengerikan ini. Bangsa besar Iran akan mengatasi tragedi ini dengan keberanian yang ada."
1. Presiden Raisi dan rombongan tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu
Pejabat Iran mengonfirmasi kematian Presiden Raisi dalam sebuah pernyataan di media sosial dan televisi pemerintah pada Senin.
Helikopter Bell 212 yang ditumpangi Presiden Raisi dan rombongannya jatuh di tengah kabut tebal di wilayah pegunungan terpencil di barat laut Iran pada Minggu (19/5/2024) sore. Saat kejadian, para petinggi tersebut sedang dalam perjalanan kembali ke Teheran setelah melakukan kunjungan resmi di perbatasan Iran dengan Azerbaijan.
Puing-puing helikopter yang hangus ditemukan pada Senin pagi setelah pencarian selama berjam-jam dalam kondisi badai salju. Semua awak pesawat dan penumpang di dalamnya di pastikan tewas, termasuk Menteri Luar Negeri Abdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, dan Mehdi Mousavi, kepala tim pengawal Raisi.
Seorang pejabat Israel mengatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam kecelakaan itu.
“Bukan kami yang melakukannya,” kata pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Reuters.
2. Pemimpin negara sampaikan ucapan belasungkawa
Kepergian Presiden Raisi secara mendadak mengejutkan banyak pihak. Pesan belasungkawa pun mengalir deras dari dari pemimpin-pemimpin negara di dunia.
"Kami berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar melimpahkan rahmat-Nya yang sebesar-besarnya kepada mendiang Presiden Iran dan yang lainnya, serta memberikan kesabaran dan penghiburan bagi keluarga mereka, menegaskan solidaritas Negara Palestina dan rakyatnya dengan kepemimpinan Iran dan rakyat dalam penderitaan besar ini," kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Raisi sebagai sosok politisi luar bisa yang mengabdi untuk Iran.
"Sebagai sahabat sejati Rusia, dia memberikan kontribusi pribadi yang sangat berharga bagi pengembangan hubungan bertetangga yang baik antara negara-negara kita dan melakukan upaya besar untuk membawa mereka ke tingkat kemitraan strategis," ucapnya.
“Sebagai kolega yang secara pribadi menyaksikan upayanya untuk perdamaian rakyat Iran dan wilayah kita selama dia berkuasa, saya mengenang Tuan Raisi dengan rasa hormat dan terima kasih," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam postingannya di X.
“Uni Eropa menyampaikan belasungkawa yang tulus atas meninggalnya Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Abdollahian, serta anggota delegasi dan awak lainnya dalam kecelakaan helikopter. Duka kami tertuju kepada keluarga," kata Charles Michel, Presiden Dewan Eropa.
3. Iran umumkan masa berkabung lima hari
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengumumkan lima hari berkabung atas tewasnya Presiden Raisi dan rombongan, sekaligus mengukuhkan Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber sebagai kepala negara sementara.
Iran kini punya waktu maksimal 50 hari sebelum pemilihan presiden digelar untuk memilih pengganti Raisi.
“Saya mengumumkan lima hari berkabung di depan umum dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Iran,” kata Khamenei dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA.
“…Mokhber akan mengurus lembaga eksekutif dan wajib mengatur bersama para pimpinan legislatif dan yudikatif untuk memilih presiden baru dalam waktu paling lama 50 hari,” ujarnya.
Menurut konstitusi Iran, sebuah dewan yang terdiri dari wakil presiden pertama, ketua parlemen dan ketua pengadilan harus mempersiapkan jalan bagi pemilihan presiden baru.
Seperti Raisi, Mokhber dianggap dekat dengan Khamenei, yang membuat keputusan akhir dalam segala urusan negara. Mokhber menjadi wakil presiden pertama pada 2021, ketika Raisi terpilih sebagai presiden.