Imbas Kekerasan, Pakistan Imbau Warganya di Kyrgyzstan Tetap di Rumah

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Pakistan pada Sabtu (19/5/2024) mengatakan bahwa Islamabad telah meminta warga negaranya yang berada di Kyrgyzstan untuk tetap tinggal di dalam rumah, menyusul insiden kekerasan terhadap warga asing di sana.
Pada Jumat (18/5/2024) malam, ratusan pria Kyrgyzstan menyerang gedung-gedung yang menampung mahasiswa asing, termasuk warga Pakistan, di ibu kota, Bishkek. Islamabad pun telah memulangkan 140 mahasiswanya setelah kekerasan tersebut.
1. Sejumlah warga Pakistan terluka dalam insiden tersebut
Menurut laporan media lokal, kekerasan dimulai pekan lalu setelah terjadinya bentrokan antara warga lokal dan warga asing di Bishkek. Sejak itu, sentimen anti-asing pun meningkat di Kyrgyzstan.
Dalam postingan di media sosial pada Sabtu, juru bicara Kemlu Pakistan Mumtaz Baloch mengatakan bahwa empat warga Pakistan telah diberikan pertolongan pertama dan dipulangkan, sementara seorang lainnya masih dirawat akibat cedera rahang. Tidak jelas apakah ada warga Pakistan yang tewas dalam serangan baru-baru ini
"Kyrgyzstan telah berusaha mengambil semua langkah yang mungkin untuk memastikan keselamatan dan keamanan mahasiswa, serta warga Pakistan yang tinggal di Republik Kyrgyztan," kata Baloch, dikutip Reuters.
Pakistan juga telah memanggil seorang diplomat Kyrgyzstan untuk mengajukan protes terkait serangan terhadap warga negaranya. Islamabad mengatakan, pihaknya telah menyiapkan hotline darurat bagi mereka yang terkena dampak kekerasan.
2. PM Pakistan prihatin dengan kekerasan di Bishkek
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif juga menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut, dan mengatakan bahwa Islamabad akan menerbangkan warga negaranya yang ingin segera meninggalkan negara itu.
“Sangat prihatin atas situasi pelajar Pakistan di Bishkek. Saya telah mengarahkan Duta Besar Pakistan untuk memberikan semua bantuan dan bantuan yang diperlukan. Kantor saya juga berhubungan dengan Kedutaan Besar dan terus memantau situasi," kata Sharif dalam sebuah pernyataan.
Kekhawatiran serupa juga dihadapi pemerintah India. New Delhi turut menyediakan hotline bagi warganya yang membutuhkan bantuan darurat, dan terus memantau kesejahteraan mahasiswanya di Bishkek.
"Situasi dilaporkan tenang sekarang. Kami sangat menyarankan para mahasiswa tetap berkomunikasi secara teratur dengan Kedutaan Besar," kata Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar dalam sebuah pernyataan.
Tidak jelas apakah ada warga India yang terluka dalam kekerasan di Kyrgyztan. Diketahui ada ribuan warga Pakistan dan India yang sedang menuntut ilmu atau bekerja di negara Asia Tengah tersebut.
3. Pemerintah Kyrgyzstan sebut situasi kini terkendali
Dilansir DW, sebagian besar serangan massa terjadi pada Jumat malam. Sejak itu, pemerintah Kyrgyzstan mengerahkan pasukan keamanan untuk mengurangi kekerasan.
“Pihak berwenang Kyrgyzstan telah mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan menjaga perdamaian dan stabilitas. Pasukan penegak hukum kami akan dengan tegas menekan segala upaya yang melanggar ketertiban umum,” kata Kabinet Menteri Kyrgyzstan dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan lainnya yang dikutip oleh media lokal, Kemlu Kyrgyzstan menuduh kekuatan destruktif di media asing dan media sosial, khususnya di Pakistan, telah menyebarkan informasi palsu mengenai kekerasan di Bishkek.