Jakarta, IDN Times - Pakistan mengambil langkah tegas dengan menutup wilayah udara bagi maskapai India dan mengeluarkan peringatan keras terkait pelanggaran Perjanjian Air Indus, menyusul ketegangan bilateral yang memuncak. Keputusan ini diumumkan pada Kamis (24/4/2025), setelah India menyatakan menangguhkan perjanjian air yang telah berlangsung selama enam dekade. Langkah ini dipicu oleh serangan teroris di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 orang.
Serangan di Pahalgam pada Selasa (22/4/2025) menjadi pemicu eskalasi konflik antara kedua negara. India menuding Pakistan terlibat dalam aksi teror tersebut, yang merupakan serangan terburuk terhadap warga sipil di Kashmir dalam dua dekade terakhir. Sebagai respons, India tidak hanya menangguhkan Perjanjian Air Indus, tetapi juga menutup pos perbatasan Attari-Wagah dan mengusir diplomat Pakistan.
Pakistan, melalui Komite Keamanan Nasional yang dipimpin Perdana Menteri Shehbaz Sharif, menolak tuduhan India dan menyebut langkah penangguhan perjanjian air sebagai tindakan perang air. Islamabad juga menghentikan perdagangan dengan India dan membatalkan visa bagi warga India, menandakan memburuknya hubungan kedua negara bersenjata nuklir ini.