Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konflik Mereda, Perbatasan Afghanistan-Pakistan Kembali Dibuka

Pos perlintasan di perbatasan Torkham. (commons.wikimedia.org/the United States Air Force )
Intinya sih...
  • Perbatasan Afghanistan-Pakistan di Torkham dibuka kembali setelah penutupan akibat ketegangan antara kedua negara.
  • Pedagang dan tetua suku Afghanistan dan Pakistan mencapai kesepakatan untuk membuka kembali penyeberangan, setelah pertemuan yang diadakan.
  • Keduanya sepakat untuk menghentikan sementara pembangunan pos perbatasan, sambil menunggu konsultasi lebih lanjut dengan otoritas Afghanistan.

Jakarta, IDN Times – Perbatasan utama antara Afghanistan dan Pakistan di Torkham kembali dibuka pada Senin (17/3/2025). Perlintasan dua negara telah ditutup usai menegangnya kawasan akibat perselisihan dua negara sekitar tiga pekan lalu.

Kamar Dagang dan Investasi Afghanistan mengatakan para pedagang dan tetua suku Afghanistan dan Pakistan telah mencapai kesepakatan untuk membuka kembali penyeberangan.

"Hari ini di Torkham diadakan pertemuan antara kedua belah pihak. Keputusan yang diambil positif, dan kemungkinan besar penyeberangan akan dibuka kembali," kata seorang pedagang, dilansir Anadolu Agency.

Jawad Hussain, anggota dewan suku Pakistan, turut mengatakan bahwa kedua pihak sepakat untuk menghentikan permusuhan. Keduanya melanjutkan perdagangan dan aktivitas mobilitas di sepanjang perbatasan penting itu.

1. Perbatasan ditutup sejak Februari akibat pembangunan pos Taliban Afghanistan

Perbatasan ditutup pada akhir Februari lalu sebagai imbas ketegangan dua pihak. Hal itu bermula ketika Taliban Afghanistan membangun sebuah pos perbatasan. Namun, pembangunan itu ditentang oleh Pakistan.

”Pejabat Pakistan meminta mereka untuk menghentikannya, tetapi mereka menolak," kata seorang pejabat Pakistan di perbatasan.

Setelah gencatan senjata pada Senin, para tetua suku di kedua belah pihak memutuskan untuk menghentikan sementara pembangunan tersebut.

2. Masalah pembangunan pos akan dibahas lagi

Pos perlintasan di perbatasan Torkham. (commons.wikimedia.org/the United States Air Force )

Dilansir The Express Tribune, Syed Jawad Hussain Kazmi, pemimpin jirga Pakistan atau majelis tradisional, menyoroti pentingnya pertemuan pada Senin. Ia menyebutnya sebagai titik balik dalam meredakan ketegangan antara kedua negara.

Ia mengatakan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk menangguhkan pembangunan pos sambil menunggu konsultasi lebih lanjut dengan otoritas Afghanistan.

Masalah pembangunan yang sedang berlangsung akan dibahas dalam rapat Gabungan Kamar Dagang berikutnya, di mana keputusan akhir mengenai masalah tersebut akan dibuat.

3. Rute perdagangan lintas batas kedua negara akan tetap dibuka

Pos perlintasan di Torkham yang membatasi Pakistan dan Afghanistan dikawal oleh pasukan AS pada 2011. (commons.wikimedia.org/Hillary Rustine)

Sementara itu, rute perdagangan melalui perbatasan Torkham akan tetap terbuka. Kedua pihak memastikan perdagangan lintas batas tidak akan terganggu.

Torkham adalah salah satu dari 18 penyeberangan antara kedua negara tetangga yang telah terisolasi dalam sengketa perbatasan selama beberapa dekade. Konflik tersebut menyebabkan seringnya terjadi penutupan jalur darat.

Hubungan antara Pakistan dan Afghanistan memburuk sejak November 2023 setelah Islamabad melancarkan tindakan keras terhadap warga asing ilegal, sebagian besar pengungsi Afghanistan, dan mengumumkan pemulangan mereka ke negara asalnya.

Islamabad juga menuduh militan yang berbasis di Afghanistan dan berafiliasi dengan kelompok terlarang Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) melakukan serangan di wilayah Pakistan, sementara Taliban dituding membiarkan hal itu terjadi. Namun, Kabul membantah tuduhan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us