Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

India Bersumpah Balas Dendam Usai Serangan Mematikan di Kashmir

Bendera India (unsplash.com/Girish Dalvi)

Jakarta, IDN Times - Kawasan wisata populer Pahalgam di Jammu dan Kashmir, India, berubah menjadi medan maut pada Selasa (22/4/2025) ketika sekelompok militan bersenjata menyerang sekelompok turis. Serangan ini menewaskan sedikitnya 26 orang, sebagian besar turis, dan melukai 17 lainnya. Insiden tersebut menjadi salah satu serangan paling mematikan terhadap warga sipil di wilayah tersebut dalam dua dekade terakhir.

Kejadian ini memicu kemarahan di seluruh India dan meningkatkan ketegangan dengan Pakistan, yang dituduh oleh otoritas India mendukung kelompok militan di Kashmir.

Perdana Menteri Narendra Modi, yang mempersingkat perjalanan kenegaraannya ke Arab Saudi, bersumpah akan memberikan tanggapan tegas terhadap pelaku dan dalang serangan tersebut. Masyarakat setempat juga menggelar aksi solidaritas, termasuk pemogokan umum di Kashmir, untuk mengecam aksi kekerasan ini.

Militer dan polisi India segera melancarkan operasi besar-besaran untuk memburu para pelaku, yang diduga berjumlah empat hingga enam orang. Serangan ini juga menimbulkan kekhawatiran global, dengan beberapa negara seperti Sri Lanka, Uni Emirat Arab, dan Selandia Baru mengutuk keras aksi teror tersebut.

1. Serangan brutal di tengah musim wisata

Serangan terjadi di padang rumput Baisaran, kawasan trekking indah di Pahalgam, saat musim wisata sedang memuncak. Sekelompok militan, yang diduga muncul dari hutan lebat di sekitar lokasi, melepas tembakan membabi buta ke arah turis.

Para penyerang dilaporkan memilih korban berdasarkan identitas agama, menewaskan 26 pria, termasuk dua warga asing, dan melukai belasan lainnya. Kelompok militan yang kurang dikenal, The Resistance Front (TRF), mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini melalui pesan di media sosial.

“Mereka bukan turis biasa, melainkan terkait dengan agen keamanan India,” klaim TRF, dikutip dari The Guardian.

Otoritas India menyebut TRF sebagai cabang dari kelompok militan berbasis di Pakistan, Lashkar-e-Taiba, meskipun Pakistan membantah tuduhan tersebut.

2. Respons India dan ketegangan regional

Pemerintah India bergerak cepat menyusul serangan, dengan Menteri Dalam Negeri Amit Shah terbang ke Kashmir untuk memimpin rapat keamanan. Militer India mengerahkan helikopter dan pasukan darat untuk menyisir wilayah pegunungan di sekitar Pahalgam, berupaya melacak pelaku yang melarikan diri.

“Pencarian sedang berlangsung, dan kami akan memastikan pelaku diadili,” ungkap pernyataan resmi Angkatan Darat India, dikutip dari Reuters.

Serangan ini memperburuk hubungan India-Pakistan, yang telah lama bersitegang atas wilayah Kashmir. Analis Michael Kugelman memperingatkan bahwa insiden ini berpotensi memicu krisis baru antara kedua negara, bahkan lebih serius dibandingkan konflik militer singkat pada 2019.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Shafqat Khan, menyatakan keprihatinan atas hilangnya nyawa turis dan menyangkal keterlibatan dalam serangan tersebut.

3. Dampak pada pariwisata dan masyarakat lokal

Serangan di Pahalgam mengguncang industri pariwisata Kashmir, yang baru saja pulih setelah puluhan tahun dilanda konflik. Pada 2024, sekitar 3,5 juta turis, sebagian besar domestik, mengunjungi wilayah ini, menurut laporan NZ Herald. 

Namun, insiden ini memicu pembatalan perjalanan massal, dengan maskapai seperti Air India dan IndiGo menambah penerbangan untuk mengevakuasi turis dari Srinagar. Masyarakat Kashmir, yang bergantung pada pariwisata, turut merasakan dampaknya. 

“Ini bukan hanya serangan terhadap turis, tetapi juga terhadap mata pencaharian kami," kata Gulzar Ahmad Wani, presiden Asosiasi Taksi Pahalgam, mengungkapkan kekecewaannya, dikutip dari NDTV.

Pemogokan umum di Kashmir, yang pertama dalam 35 tahun, digelar pada Rabu (23/4/2025), sebagai bentuk protes terhadap kekerasan dan solidaritas dengan korban.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us